Di Antara Kita
Pada pengembaraan menuju kota ke kota
Sampai pada satu titik, kau menyapa
Tak sengaja kita tertawa, langkah kaki kita yang ternyata menuju tuju yang sama
Namun, aku mengira selamanya kita bersamaÂ
Salah sangka, sungguh ironi
Tercipta salah sangka, diantara rasa yang tumbuh di antara, di antara kita?
Apakah Masih Ada?
Legam menyala, lampu merah memberi tanda
Laju dihentikan sebagai penawar saja
Pada diorama lainnya yang disinggahiÂ
Perkiraan cuaca mengira kaulah titik akhir
Perkiraan temu, harapnya  terjadi sekian
Dari jendela ke jendela
Kau pergi tanpa tahu pasti
Apakah masih ada jeda di antara pekatnya hitamnya warna?
Akhir Pengembaraan
Akhir pengembaraanÂ
Dimana hari tidak lagi menjadi sama
Kau ingkar menemui untuk sekali lagi
Meskipun sudah tidak bisa lagi, untuk berjanjiÂ
Untuk barang semenit lagi
Sekalipun tertancap ratusan serdadu panah menusukmu
Kau kembali datang, meski tinggal separuh
Sepenuh waktu kau memintaÂ
Akhir pengembaraanÂ
Titik mula dimana jangkar kapal kembali terjatuh pada dasar laut yang sama
Rona jingga merah muda bersama
Seraya memberhentikan waktu untuk sekali lagiÂ
Bersamanya, semesta seperti ikut tersenyum bahagia
Akhir pengembaraanÂ
Menutup pintu untuk tidak lagi bertemu
Susunan Bagian
Kembali dari banyak persinggahan
Pulang dari pengembaraan
Ia membawa buah tangan
Dengan sebuah perbedaan
Yang tidak ada pada perjumpaan
Maupun pada topik pembicaraan
Ia menyatakan perhentian
Pada lebat lajunya, rinai hujan
Turun secara lamban
Tidak lagi menjadi bagian
Menyatakan kalah dari susunan bagian
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”