Wonogiri

Saya dilahirkan di sebuah kota kecil selatan kota Surakarta, tepatnya di Kabupaten Wonogiri 54 tahun yang lalu. Sejarah terbentuknya Kabupaten Wonogiri tidak bisa terlepas dari perjalanan hidup dan perjuangan Raden Mas Said atau dikenal dengan julukan Pangeran Sambernyawa. Asal kata Wonogiri sendiri berasal dari bahasa jawa wana (alas/hutan/sawah) dan giri (gunung/pegunungan). Nama ini sangat tepat menggambarkan kondisi wilayah Kabupaten Wonogiri yang memang sebagian besar berupa hutan, sawah, dan gunung.

Advertisement

Masa kecil saya bersama kedua orang tua dan saudara saudara rasanya masih begitu lekat   di ingatan saya, seolah olah baru beberapa tahun yang lalu masa masa itu terlewati. Saat ini kedua orang tua saya dan 4 (empat) saudara sudah tiada menghadap Sang Khaliq, sekarang hanya tinggal saya dan satu lagi saudara yang masih hidup.

Saat ini saya masih tinggal di Kabupaten Wonogiri, tepatnya di Kecamatan Ngadirojo, sekitar 10 km kearah timur dari Ibu Kota Wonogiri. Usia 28 tahun saya menikah dengan seorang lelaki dan dikaruniai seorang anak perempuan. Saya bekerja di Pemerintah Kabupaten Wonogiri mulai Tahun 1997, tepatnya 01 Maret 1997, sehingga kalau dihitung saya sudah mengabdikan diri pada pemerintah daerah selama 26 tahun lamanya. Suami saya seorang dokter pada salah satu Puskemas di Kabupaten wonogiri. Jejak karier suami saya, mewarisi anak saya, seorang gadis yang sekarang baru kuliah di semester dua sebuah Universitas Negeri di Surakarta mengambil fakultas kedokteran umum. Itulah sekelumit biografi saya.

Advertisement

Kalau berbicara makanan favorit, tidak terlepas dari makanan khas/tradisional Wonogiri, seperti cabuk, mete, sambel kacang, bakso, mie ayam, thiwul, balung kethek, tempe keripik , tempe benguk dan masih banyak lagi, kalau masalah rasa,  jangan ditanya lagi kelezatannya, apalagi mie ayam dan bakso sudah sangat terkenal sampai nusantara, pedagang pedagang di luar daerah pasti menamakan dagangan mereka dengan merk bakso dan mie ayam Wonogiri. Selain makanan khas Wonogiri juga terkenal dengan dengan wisatanya, baik wisata pantai, wisata religi, dan gunung, seperti pantai Sembukan, Pantai Nampu, Waduk Gajah Mungkur, Wisata Paralayang dan Gua Resi dan wisata lainnya yang menarik.

Wonogiri juga terkenal dengan batik yaitu di daerah Tirtomoyo sebagai cikal bakal sentra batik wonogiren remekan, kualitas batik Tirtomoyo sudah terkenal dan banyak dikenakan oleh orang orang di luar Wonogiri, bahkan sudah ekspansi tingkat nasional dan luar negeri. Beragam corak / motif batik antara lain motif jambu mete, motif jambu gendong, motif kepik, motif burung, dan masih banyak motif lainnya. Itulah gambaran singkat Kabupaten Wonogiri, silahkan untuk datang berkunjung ke Kabupaten Wonogiri, lebih asyik kalau naik kereta Batara Krisna dari Stasiun Purwosari, Solo.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis