Kunjungan singkatku di Manila empat tahun silam, memberikan daya dorong yang kuat untuk menggali keindahan di bagian selatan Filipina yang konon menyimpan keagungan sejarah dan eksotisme alam.  Menelusuri seluk beluknya melalui dunia maya, perhatianku tertuju pada sebuah pulau berbentuk gajah di selatan Filipina, yaitu Pulau Mindanao. Lalu kujatuhkan pilihan pada Kota Davao.
Empat tahun lamanya, saya menahan kerinduan itu. Rencana liburan menuju provinsi paling sepuh di Filipina itu telah mendekam dalam palung impian. Tetapi saya tertarik mencoba untuk merehearsel alur impian yang telah tersusun dalam sebuah rencana perjalanan menikmati Davao.
Terbang Terindah
Setiap perjalanan jauh selalu dimulai dengan sebuah aktivitas yang menyenangkan yaitu terbang. Bagi saya, memilih penerbangan tak kalah seru  dengan memilih destinasi. Memilih rute, maskapai, nomor bangku, dengan transit atau tidak telah menjadi tradisi unik dalam setiap perjalanan saya.
Tentu impian besar saya adalah duduk di kelas penerbangan terbaik, di window seat ternyaman dan transit di Ninoy Aquino International Airport untuk membangkitkan memori lama dan kemudian mendarat di bandara kebanggaan Davao, Francisco Bangoy International Airport. Kesemuanya akan terwujud apabila saya menunggang flag carrier negeri itu. Siapa yang tak kenal dengan airline komersial pertama dan tertua di Asia.
Budaya Termegah
Wisata budaya adalah jenis wisata yang memiliki keutamaan karena budaya adalah suatu bentuk identitas masyarakat lokal yang memiliki makna yang luhur. Saya akan mengunjungi Davao pada bulan Agustus. Biasanya pada awal minggu ketiga Agustus, Davao memiliki agenda istimewa, yaitu Kadayawan Sa Dabaw.
Festival ini bermakna sebagai bentuk perayaan atas anugerah kehidupan, ucapan syukur atas pemberian alam, aktualisasi atas kekayaan budaya, kebahagiaan atas hasil bumi dan menegaskan atas kenyamanan kehidupan. Festival berusia 40 tahun ini melambangkan persatuan dengan pelibatan 11 etnis lokal dan merupakan bentuk penghargaan atas tiga identitas utama Davao yaitu Gunung Apo, durian dan waling-waling (sejenis anggrek).
Menikmati tarian di jalan utama kota, keunikan pakaian adat, parade bunga dan buah yang mempesona, kontes kecantikan para gadis Filipina adalah sesuatu yang mengesankan.
Kuliner Terenak
Belajar budaya bangsa lain juga bisa dimanfaatkan untuk belajar gastronomi. Wisata gastronomi akan membuat siapapun belajar tradisi, kepercayaan dan legenda rakyat terkait dengan ragam kuliner bangsa tersebut.
Menikmati malam di Davao akan lebih meriah jika merapat ke Roxas Night Market. Meleburkan diri dalam pesta kuliner dan menyantap otentiknya kekayaan kuliner Filipina memang akan lebih enak dilakukan di malam hari setelah seharian menjelajah kota, membuat badan lebih relax dan menjaga suasana hati lebih nyaman.
Ibarat memasuki sebuah restoran berkelas, maka kita akan disuguhkan kelengkapan tahapan penyajian, yaitu dimulai dengan appetizer, dituntaskan main course dan ditutup dengan dessert. Hanya saja, berkunjung ke pasar malam tentu akan lebih menarik karena kita harus berburu sendiri untuk memilih ketiga jenis hidangan tersebut.
Untuk  appetizer, saya mengidamkan Kinilaw Na Tuna. Adalah hidangan tuna mentah yang dipotong dadu dan mengandalkan vinegar untuk membuatnya segar. Berbumbu calamansi, bawang, jahe, cabai, garam dan merica serta bertabur chicken chicharron.
Setelahnya, saya sendiri akan berburu semangkuk Bulalo, main course khas daerah selatan Filipina. Sup lezat berbahan daging sapi yang dimasak lambat beserta tulang dan sumsumnya dalam air bercampur kecap ikan, bawang, merica dan kemudian ditambahkan beberapa sayuran. Kuliner ini tentu akan nikmat jika disantap dengan nasi pada malam yang dingin.
Untuk dessert, pilihan itu jatuhn pada Ginataang Bilo-Bilo. “Ginataang” berasal dari kata “Gata” yang berarti santan, sedangkan “Bilo-bilo” berasal dari suara ketan saat mendidih. Ginataang Bilo-Bilo dibuat dari campuran ubi yang dipotong dadu, pisang, dan bola nasi kenyal. Kemudian kesemuanya dimasak bebarengan dalam bubur yang dikentalkan dengan santan.
Petualangan Terhebat
Sebagai propinsi tertua di Filipina yang pemerintahan kotanya sudah ada sejak 75 tahun silam maka banyak sekali peninggalan sejarah dan eksotisme yang tercermin dalam wajah kota Davao.
Museo Dabawenyo adalah tempat yang tepat untuk belajar mendalam tentang kekayaan sejarah, seni dan budaya kota. Museum karya RodrigoDueterte ini berperan penting dalam merekonstruksi sejarah Davao. Tempat ini memang didirikan untuk tujuan study, pendidikan dan penelitian.
Tentu saya akan meluangkan waktu untuk mengeksplorasi destinasi lainnya seperti People’s Park Davao, Davao Crocodile Park dan San Pedro Cathedral.
Ketika membaca artikel tentang Davao, aku tertarik dengan gambar sebuah gunung yang anggun bercermin pada permukaan jernih Danau Venado, itulah Gunung Apo, Â interior andalan Pulau Mindanao. Menjadi sesuatu yang menarik jika bisa menyempatkan diri untuk mendakinya. Dan berkemah di tepian Danau Venado tentu akan mengesankan sebelum melakukan pendakian.
Sebagai pusat endemisme di Mindano maka keindahan flora fauna Gunung Apo tidak diragukan lagi. Jika beruntung, saya bisa melihat secara langsung burung nasional Filipina di sana. Adalah Pithecophaga jefferyi yang berpenampilan khas kecoklatan dan memiliki 2 meter rentang sayap dengan jambul unik di kepalanya.
Saya juga berharap bisa mengenal lebih dekat suku Manobo dan Kalagan yang tinggal di kaki Gunung Apo. Suku Manabo, suku terbesar di Filipina yang hidup secara bersahaja dengan bertani, berburu ikan di sungai dan mengumpulkan sumber daya non-kayu. Juga Suku Kalagan, etnis minoritas berkebutuhan pokok jagung ini pun mengandalkan pertanian untuk hidup. Jumlahnya yang hanya berkisar 10% dari suku Manabo menjadikannya unik dan menjadi pusat perhatian banyak kalangan.
Wisata lainnya yak tak kalah menarik untuk dilakukan di Davao adalah diving, snorkelling, surfing, dan berjemur. Selain Boracay Island di Kalibo Aklan, El Nido Island di sekitar Ibu Kota, Panglao Island di Bohol, Bantayan Island di Cebu, maka Davao memiliki Samal Island dengan pantai berhamparan pasir putih lembut, air laut yang biru nan jernih, berlokasi di selatan gugus Pulau Mindanao dan bisa ditempuh dengan speedboat selama 15 menit saja.
Dan pada akhirnya impian menikmati Davao tak akan pernah cukup untuk dituangkan dalam sebuah tulisan. Cara terbaik adalah dengan mengunjuginya secara langsung dengan segera setelah masa pandemi usai.
Informasi mengenai Filipina ini aku dapatkan di www.wisatafilipina.com. Informasinya sangat beragam, mulai dari tempat wisata, hotel, kuliner, diving, ESL, pilgrimage, sampai muslim-friendly, semuanya ada di sini. Selain isinya lengkap dan terpercaya, website milik PDOT Indonesia ini juga dilengkapi panduan wisata serta berbagai fitur keren dan seru yang membuatku semakin tertarik untuk menjelajah Filipina. Ditambah lagi, ada berbagai kuis berhadiah menarik yang bisa aku ikuti. Tentunya ini sangat mengobati kerinduanku untuk bisa liburan ke Filipina. It’s More Fun in the Philippines!
“Filipina, Nangungulila ako sayo ng sobra”
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”