Mungkin mencurahkan isi hati tidak tepat jika dapat dilihat oleh semua orang. Karena akan terkesan lebay dan apaan sih? Namun, disini saya sebagai manusia biasa pun perlu wadah untuk menuangkannya. Entah tulisan ini akan dianggap seperti apa oleh kalian, yang saya inginkan semoga dengan ini bisa menjadi manfaat dan bersifat informatif bagi kalian.
Mengenai Negara yang dijuluki Mutiara Laut Orien. Apakah kalian tahu tentang itu? Saya pun tidak pernah tahu ada Negara yang seperti itu, jika dilihat dari julukannya saja Negara tersebut penuh dengan kekayaan budaya dan keindahan alamnya.Â
Negara yang terletak di sebelah utara Indonesia ini terdiri dari sekitar 7.641 pulau dengan beragam destinasi menarik. Apabila untuk dijadikan tempat liburan sepertinya sangat menarik. Itulah yang terjadi dipikiran saya setelah saya membaca informasi itu. Mungkin kalian juga bisa membayangkannya bukan.
Negara apa sih itu?Â
Baiklah, saya akan beritahukan. Negara tersebut adalah Filipina, Negeri tetangga yang juga memiliki kekayaan budaya dan wisata. Ini hanya sedikit informasi buat kalian, agar menambah pengetahuan kalian saja. Supaya saya menjadi pahlawan tanpa tanda jasa,wkwk tapi tidak juga. Ahh, intinya saya ingin memberitahukan kalian saja.
Informasi mengenai Filipina ini saya dapatkan di www.wisatafilipina.com. Informasinya sangat beragam, mulai dari tempat wisata, hotel, kuliner, diving, ESL, pilgrimage, sampai muslim-friendly, semuanya ada di sini. Selain isinya lengkap dan terpercaya, website milik PDOT Indonesia ini juga dilengkapi panduan wisata serta berbagai fitur keren dan seru yang membuatku semakin tertarik untuk menjelajah Filipina. Ditambah lagi, ada berbagai kuis berhadiah menarik yang bisa saya ikuti. Tentunya ini sangat mengobati kerinduan saya untuk bisa liburan ke Filipina. It’s More Fun in the Philippines!
Indahnya Menuju Mutiara Laut Orien Bersamamu. Sebab bayang-bayangku saja tidak pernah bisa lepas dari sosok dirimu. Apa dirimu mau pergi bersamaku? bagiku itu hanya sebuah mimpi. Akan tetapi, jika itu terjadi sudah membuatku sangat bahagia.Â
Menyesal dengan diri sendiri, tidak bisa juga untuk menyalahkannya. Itu yang sangat membuatku sangat benci. Sangat kesal. Apa yang harus aku lakukan jikalau aku membenci diriku ini? Ingin rasanya berlari pergi dari semua keramaian yang sedang mendekat di sekitarku. Karena sebuah perasaan malu yang aku terima, sebab aku pun merasa tidak dapat bertanggung-jawab atas tanggung-jawabku sendiri. Â
Lalu, bagaimana aku bisa bertanggung-jawab dengan yang lainnya?Â
Maaf, maafkan aku. Kamu yang selalu aku inginkan bersama. Saat ini aku merasa bodoh atas diri yang beraninya memilihmu, sebab aku pun tidak pantas untuk diriku sendiri. Kamu yang selalu aku dambakan. Haruskah aku lari? atau menetap dengan diam yang memaksaku jangan berbicara?
Badanku kini sudah lemah, karena energinya sudah dipakai untuk memendam segala kesalahan yang telah aku perbuat. Tidakkah aku bisa kembali pulih. Aku pun sudah lupa dengan itu.Â
Suara angin yang menderu dengan air laut berwarna cerah menghangatkan jiwaku. Tawamu sesungguhnya pantas berada di sana diiringi suara ombak yang menabrak bibir berkarang. Jika boleh aku membawamu. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada diriku nantinya.
Siang itu kita berangkat dari bandara manuju ke Mutiara Laut Orien. Aku menggenggam tanganmu, menatapmu, dan memejamkan mata sesaat untuk meyakinkan dirimu. Kamu pun terlihat semangat dan senang. Meskipun ada rasa takut yang mengintai kita.
Setelah sampai kita memilih untuk beristirahat sejenak. Merebahkan tubuh di gedung tinggi yang berada di sana. Sebelum sorenya kita menikmati langit yang menampakkan matahari tenggelam. Aku tidak peduli dengan arah yang menyaksikan keindahan tersebut. Di sampingmu sudah cukup untuk tugasmu yang mendampingiku.
Sore meyesap malam pun tiba. Kita tidak cukup hanya berdiam diri saja. Dari satu tempat kita beralih ke tempat lain. Dan tidak habis juga kekaguman yang diucapkan oleh bibir tentang tempat tersebut. Tidak lelah juga bola mata ini untuk terus memandangnya. Serta tidak letih badan ini membawanya ke segala daerah.
Aku rasa waktu pun tidak akan pernah beristirahat jika ini kita lanjutkan sampai ke pelosok negeri. Dimensi akan semakin menua menunggu kita berdua kembali. Dan mungkin kerinduan sudah menghabisi segalanya di tanah air.Â
Aku tahu bahwa bahagia akan selalu tercurah jika kita terus menikmatinya, namun apakah kita bisa kembali? Ahh.. banyak sekali pertanyaan yang aku ajukan. Sudahlah jalan itu pilihan. Tersesat itu adalah resikonya. Maka pilihlah jalan yang tepat agar diri ini berjalan ke arah yang benar.
Mengintropeksi diri sendiri kurasa menjadikan pelajaran paling berharga. Lebih banyak kita intropeksi, juga akan lebih sering kita memperbaiki diri.Â
Terima kasih untukmu yang telah menemani perjalananku kini. Meskipun tidak bisa aku temukan jawaban, namun aku masih bisa membuat jawabannya sendiri. Itulah yang terjadi dalam diri manusia, hanya saja perlu hal untuk memahaminya. Sebab seru pun bisa membawanya.
Untukmu, semoga saja mimpi-mimpimu akan cepat terwujud dan juga kita akan bisa selalu bersama. Aku akan mencoba memperbaiki diri ini untukmu.
Salam Imajinasi,
Dari
Manusia Biasa
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”