***
Pagi hari di bawah joglo adalah awal kami membangun mimpi di tengah pandemi. Semoga virus SARS-COV-2 kian berlalu. Semoga semesta membawa kami kepada kebahagiaan.
***
Saat pandemi mampir di Indonesia, banyak dari masyarakat Indonesia yang beraktivitas di rumah. Mulai dari kuliah sampai bidang pekerjaan, istilahnya WFH (work from home). Hampir seluruh penduduk di dunia mengkarantina diri, di Indonesia pun sama demikian. Tujuannya, Agar tidak tertular oleh virus SARS-COV-2 yang saat ini mampir di hampir setiap negara.
Penularan virus yang menyerang saluran pernapasan menimbulkan penyakit baru bernama covid-19. Virus ini dapat menular melalui droplet atau tetesan air liur melalui interaksi sosial. Sehingga, semua masyarakat dihimbau untuk tidak berkerumun dalam sekala besar. Dilema memang, tiba-tiba semua aktivitas kita diperkecil. Siapapun kaget dengan kemunculan virus ini, termasuk aku.
Selama semua aktivitas berada di dalam rumah, aku banyak menghabiskan waktu untuk menulis dan membaca berita-berita wisata dan vlog wisata di luar negeri. Mataku tertuju pada negera tetangga, yaitu negara Filipina. Hamparan bukit-bukit yang tidak seperti biasanya berada di sana. Bukit-bukit itu nampak indah dengan selimut rerumputan berwarna cokelat. Aku terpukau dengan pemandangan itu, seperti ada angin segar melipur kejenuhan di tengah pandemi.
Paradise hills in Philippines. Semoga, vaksin untuk covid-19 segera datang. Aku sudah tidak tahan dengan kondisi semacam ini yang berlarut-larut. Berlibur di Philippines sepertinya sangat seru dan membahagiakan dengan hamparan pemandangan indah Chocolate Hills. Seperti cokelat pada umumnya, Chocolate Hills seperti membantu peredaan stres di tengah pandemi ini.
Nana tahu, namun dia tetap menunggu. Tetap berada di rumah tanpa karena-karena. Pagi itu, saat matahari sedang menampakan diri, saya sedang duduk di teras rumah dan melihatnya mematung di bawah joglo dengan wajahnya yang cemberut. Ia berdiri dengan posisi kepala merunduk. Seperti sedang berdoa, semoga semua makhluk di tengah situasi seperti ini tetap diberikan kebahagiaan. Aku terkejut dengan tulisan di bagian belakang kaosnya: “its more fun in the Philippines”. Hati dan pikiran kita seperti sama-sama merasakan satu hal, yaitu keindahan alam di negera Filipin.
“Yang, apa maksud tulisan di belakang kaosmu?”, tanyaku padanya.
“Aku menginginkan pandemi ini berakhir. Aku gusar melihat hamparan perbukitan cokelat di Filipina, semoga vaksin segera merata ya, aku ingin kesana. Bukan hanya untuk jalan-jalan semata, hamparan perbukitan cokelat itu memperlihatkan penduduk di sana menyayangi alam. Aku ingin belajar di sana”, jawabnya penuh makna.
Situasi itu membuat ku diam seribu bahasa. Di tengah situasi itu, tiba-tiba smart phone ku berbunyi, salah seorang teman mengirim kan pamflet perlombaan mengenai dunia kepenulisan pada pukul 08. 49 WIB. “MENULIS, #WisataFilipina Tuliskan mimpi jalan-jalan ke Filipina ala kamu dan menangkan hadiahnya”. Aku tertegun, semesta seperti mendengar doa Nana dan mimpiku terbang ke negera perbukitan cokelat itu. Tak sabar, aku langsung membuka link yang berada di pamflet tersebut dan mendaftar.
Puji syukur untuk Tuhan semesta alam. Setidaknya, aku dan nana bisa terbang ke hamparan perbukitan cokelat itu walapun melalui dunia kepenulisan. Menyampaikan mimpi dan harapan-harapan yang sedari tadi menggumpal di kepala. Informasi mengenai Filipina ini aku dapatkan di www.wisatafilipina.com. Informasi sangat beragam, mulai dari tempat wisata, hotel, kuliner, diving, ESL, pilgrimage, sampai moeslim-friendly, semuanya ada di sini.
Selain isinya lengkap dan terpercaya, website milik PDOT Indonesia ini juga dilengkapi dengan panduan wisata serta berbagai fitur keren dan seru yang membuatku semakin tertarik untuk menjelajah filipina. Ditambah lagi, ada berbagai kuis berhadiah yang bisa aku ikuti. Tentunya, ini sangat mengobati kerinduanku untuk bisa liburan ke Filipina. It’s more fun in the philippines!
Bersama Nana, aku ingin merasakan perjalanan kapal dari pulau Cebo sampai ke pulau Bohol yang memberikan sensasi tersendiri. Menuju hamparan perbukitan cokelat di Filipina bersama kekasih adalah mimpiku. Apalagi ketika awan terlihat membiru diiringi ombak yang menari-nari. Seakan-akan dunia milik berdua benar adanya. Pesona alam yang ada di Filipina membuatku tergila-gila. Kau tahu, pesona itu tidak berhenti di laut saja, setelah kita sampai di pulau Bohol kita bakal melanjutkan perjalanan menuju Batuan city. Dengan menaiki bus ke pusat kota suguhan pemandangan khas jungle juga memberikan keintimannya sendiri, saat kita melewati Mahogany Forest tentunya.
Batuan city adalah awal keindahan chocolate hills. Aku ingin menikmati sunset bersama Nana di atas 1776 chocolate hills. Apa yang terbangun dari pikiran kita ketika pertama kali mendengar kata bukit? Keindahan tentunya. Apalagi, jika kita berada di atas bukit sebanyak 1776 yang berwarna cokelat. Mengukir kenangan di negara tetangga bagiku seperti memahami kekasih ku sendiri. Aku berencana mewujudkan mimpi di negeri itu untuk melamar Nana.
Nana adalah kekasihku. Sudah tiga tahun kita pacaran. Di tahun ke empat kita pacaran, aku ingin melamarnya di atas hamparan perbukitan chocolate hills. Senada dengan itu, semoga virus SARS-COV-2 kian berlalu. Semoga cita-cita ku melamar Nana bukan hanya cita-cita. Semoga semesta membawa ku bersama nana kepada mimpi ini. Me, its more fun in the Philippines, how about you guys? With Nana, Chocolate hills is the answer. Paradise hills in Philippines.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”