Membahas pariwisata di seputaran Yogyakarta tidak ada habisnya, sangat banyak pilihan yang masing-masing memiliki daya tarik tersendiri sehingga kita tidak akan bosan ketika mengunjungi Yogyakarta berkali-kali, karena selalu ada yang membuat kita rindu untuk kembali ke Yogyakarta.
Salah satu wisata andalan Yogyakarta adalah wisata alam, mulai dari wisata alam yang masih alami seperti pantai, air terjun, gunung, dan masih banyak lagi. Selain itu juga ada wisata alam buatan manusia seperti gardu pandang, spot foto dengan latar gemerlap lampu kota dan lain sebagainya.
Selain 2 jenis tadi, di Yogyakarta ada beberapa lokasi wisata yang dulunya adalah area pertambangan, ya di Yogyakarta terdapat beberapa wisata yang dulunya adalah bekas tambang/ area pertambangan yang kini sudah berhenti beroprasi dan disulap dengan apik dan diberikan fasilitas penunjuang sehingga menjadi tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Salah satu wisata dari bekas tambang/area pertambangan di Yogyakarta adalah Watu Giring yang terletak di Desa Jelok, Kelurahan Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, atau sekitar 1 jam dari pusat Kota Yogyakarta. Letaknya tidak jauh dari jalan utama Wonosari, sehingga jika Anda ingin mengunjungi destinasi wisata pantai di Gunungkidul, bisa menyempatkan berkunjung ke Watu Giring sebelum/sesudahnya.
Untuk menuju destinasi wisata Watu Giring, Anda dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, karena akses menuju lokasi cukup mudah dan letaknya berada di pinggir jalan. Jika masih kesulitan dan merasa asing dengan jalanan di Gunung Kidul (terutama untuk wisatawan luar kota) Anda bisa mencarinya melalui aplikasi map (keyword : Watu Giring).
Dulunya, Watu Giring adalah bekas pertambangan bebatuan alam, di mana para penambang mengambil bebatuan dengan cara dipotong kecil-kecil dan memanjang sehingga bebatuan di Watu Giring bertekstur seperti anak tangga. Daya tarik dari Watu Giring adalah bebatuannya yang sangat instagramable, bentuk yang menyerupai anak tangga dan memiliki area cukup luas sehingga tidak perlu khawatir akan kehabisan spot untuk berfoto karena setiap sudutnya memiliki keunikan tersendiri.
Jika kita berkunjung pada siang hari jangan takut akan panas matahari yang membakar kulit, karena di Watu Giring sudah disediakan beberapa gazebo untuk kita berteduh ataupun beristirahat sejenak. Berkunjung sore hari menjadi pilihan beberapa wisatawan, karena matahari sudah tidak terlalu terik, sehingga hasil foto menjadi lebih maksimal dan kita bisa lebih banyak mengespresikan gaya kita di depan kamera. Untuk saat ini belum ada tiket masuk lokasi wisata Watu Giring, kita hanya dikenai karcis parkir Rp. 2.000,- untuk roda dua dan Rp. 5.000,- untuk roda empat.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”