Untuk Si Pembuat Patah Hati, Terima Kasih Kamu Sudah Buat Hidupku Lebih Berarti

patah hati buat hidup berarti


Kepada kamu pembuat patah hati, terima kasih aku merasa lebih berarti.


Advertisement

Kepada kamu yang telah membuat patah hati sedalam ini, terima kasih karenamu aku mampu bercermin diri dan lebih mensyukuri apa yang telah Tuhan beri. Kepadamu yang telah membuat kecewa, terima kasih, karenamu aku telah berlatih tentang sabar dan mengerti arti bertengkar. Mungkin ini waktunya, aku introspeksi, barangkali ini juga atas dasar aku yang lalai tidak tahu diri. Kupikir kamu tidak akan menyerah, nyatanya kamu malah pergi dan tidak bisa terus mendampingi.

Tidak perlu kamu bersembunyi dari jutaan alasan untuk berusaha menjelaskan. Tidak perlu pula kamu mencaari pembelaan, yang memiliki tujuan untuk aku relakan. Sudah cukup, tidak perlu kamu mencari celah keadaan untuk mengucap kata perpisahan. Berhentilah mengelak. Aku tidak butuh itu, serumit apapun alasanmu, aku sudah paham maksud yang kamu tuju.


“Putus, itu kan maksud yang ingin kamu katakan?”


Advertisement

Aku mengerti dan silahkan kamu pergi. Aku tidak butuh, seseorang yang berkelit dengan pandai. Kelak nanti, aku akan lebih berhati–hati, kepada siapa yang akan memiliki hati ini. Tenang, aku tidak akan menunjukan air mataku di depanmu. Aku tidak akan berbelas kasih agar kamu kembali. Sewajarnya aku manusia, aku akan bersembunyi dan berusaha menutupi kepedihan tentang hati.

Aku paham betul, perihal semua kejadian, memang sudah melalui rencana Tuhan. Selain kebahagiaan, akan ada hal kesakitan, kepedihan dan keadaan yang berujung keikhlasan. Tuhan memberi semua ini bukan berarti tanpa alasan. Tuhan lebih tau mana yang akan indah di waktunya nanti. Walaupun aku mengerti, tidak akan pernah bisa melupakan tentang semua kejadian, apalagi tentang sebuah kenangan. Karena Tuhan menganugerahkan milyaran celah memory yang harus kita syukuri.

Advertisement

Selayaknya manusia yang berhak menangis karena kecewa, berteriak karena sakit hati dan jatuh karena hati terkikis. Terimakasih, telah memberi aku waktu beristirahat. Mengizinkan bersedih, menangis dan berteriak. Aku telah berjanji pada diri sendiri, setelah ini akan tertawa dan kembali menciptakan suasana bahagia, karena Tuhan telah menunjukkan arti dalam sebuah persinggahan. Aku percaya, akan ada jawaban berbeda setelah adanya rasa kecewa.

Mungkin inilah saatnya, dari berbekal rasa kecewa, aku akan menjadi manusia bijaksana. Akan ada pelangi indah, setelah hujan di hari ini. Walapun selalu akan berulang datang dan terus membawa jutaan kenangan. Sebuah kata selamat yang belum pernah aku ucapkan, yaitu selamat tinggal. Dariku, yang pernah menjadi persinggahanmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Es Matcha

Editor

Not that millennial in digital era.