#UpgradeDirimu: Menjadi Anak Muda dengan Berkarya untuk Negeri

Tidak bisa dinegasikan bahwa semua orang ingin memilih habiskan waktu dengan ragam kegiatan positif. Bagi orang yang mampu megimbangi aktivitas dirinya kemudian diikuti pula dengan bergumul dalam kegiatan positif tentu patut diacungi jempol, karena kerap kali beragam dalih diajukan saat dimintai untuk terlibat dalam suatu kegiatan yang berguna.  

Melacurkan diri dalam kegiatan yang baik sebenarnya akan berdampak pada kualitas diri. Dengan mengikuti secara serius maka kita bisa menemukan proses yang berguna tentunya. Bahwa energi positif didapati dari semangat yang positif pula, termasuk saat kita memilih untuk menceburkan diri pada kegiatan yang baik dan berguna untuk pengembangan diri.

Puncak dari keterlibatan penuh pada sebuah proses akan bermuara pada hasil yang tidak mencundangi proses. Orang sering menandaskan bahwa yang menabur benih yang baik akan menuai yang baik juga. Bibit-bibit yang kita tabur berbanding lurus dengan apa yang kita tuai. Tidak ada hasil yang mematahkan proses yang berjalan dengan baik.

Demikian halnya dengan anak muda kiranya untuk selalu lalui hari dengan aktivitas yang berguna bagi diri. Pengembangan diri berjalan maksimal saat dari dalam diri muncul kesadaran bahwa proses pematangan diri hanya bisa dijangkau dengan keterlibatan dalam proses yang baik. Tanpa keterlibatan dalam kegiatan positif maka tidak ada cerita untuk alami kematangan diri.   

Menghasilkan karya yang positif dengan menjauhkan diri dari kegiatan yang merusak diri jauh lebih baik daripada terbawa arus hingga membuat kita tenggelam dalam pilihan yang mematahkan harapan. Bentuk kebanggaan sederhana sebagai anak muda dapat dilakukan dengan cara mencintai diri sendiri dengan melibatkan diri dalam kegiatan yang baik, berguna bagi diri sendiri, dan masa depan serta lingkungan sekitar. Tentu sebagai anak muda sekelas pelajar menengah atas, misalnya, baiknya agar lekas mengurangi bila perlu tidak terlibat dalam kegiatan yang merusak diri dan  masa depan.  Jangan sampai aktivitas yang merusak masa muda memperparah arah dan langkah hidup selanjutnya.

Kini dengan perkembangan dunia digital yang kian masif, anak muda lekas dituntut dan dituntun untuk lacuri diri dalam menghasilkan karya yang positif. Jembatan untuk mengenalkan karya positif saat-saat sekarang terbuka lebar. Media sosial ibarat kekuatan baru dalam mengenalkan karya yang kita hasilkan. Karena itu, anak muda diarahkan untuk tidak salah kaprah dalam melangkah. Sila media sosial dipergunakan untuk menghasilkan karya menginspirasi.

Kita tidak dapat menutup mata melihat beberapa anak negeri dengan bermodalkan akun media sosial bisa mendulang rupiah serta menginspirasi anak negeri yang lain. Sebut saja youtuber kece sekaliber Atta Halilintar atau Ria Ricis yang telah menggemparkan media sosial dengan karya yang begitu menginspirasi anak muda. Terlepas dari sisi baik dan buruk setiap karya yang mereka hasilkan, toh mereka telah membuktikan bahwa menghabiskan masa muda dengan berkarya itu jauh lebih baik dibandingkan dengan tercebur dalam arah hidup yang salah. Lewat karya mereka menyampaikan pesan tersirat bahwa kini kita dapat menyalurkan potensi diri dengan memanfaatkan media sosial.

Belajar dari semangat muda untuk berkarya maka kita dapat memetik sisi positif dari karya yang dihasilkan oleh mereka yang terlebih dahulu memanfaatkan potensi media sosial. Demi menyalurkan potensi dalam diri alangkah baiknya jika anak muda condong melahirkan prestasi bukan sensasi. Cara sederhana dengan mulai membiasakan diri untuk menghasilkan karya. Saat sudah terbiasa bukan tidak mungkin dengan sendirinya akan melahirkan karya yang masyhur pada suatu masa nantinya.    

Muda dengan berkarya untuk negeri jauh lebih baik. Indahnya merayakan masa muda dengan berkarya bagi bangsa lebih berharga untuk kebaikan diri, niscaya ada masanya kita memperoleh hasil yang berguna bagi diri, bangsa dan negara. Ayo anak muda bergerak lebih baik untuk hidup yang makin berguna!