#UpgradeDirimu Hatiku Bukan Lagi Tempat Persinggahan yang Bisa Kamu Kunjungi Setiap Saat

Maaf saya harus pergi hubungan yang kita buat tidak ada penjelasan, empat bulan mendekatimu tanpa ketemu sebelumnya dan kamu hanya bisa peka sebulan. Hingga saat kamu kembali ke kotaku untuk mengajak bertemu sebelum kamu beristirahat ke kota asalmu, cukup saya mengerti saat kita pertama kali ketemu mungkin obrolannya akan ada hambatan tetapi sayangnya kamu lebih milih fokus ke hpmu dari pada bicara kepadaku.

Kita tak banyak berkomunikasi saat nonton film, menemanimu mencari barang yang kau inginkan, hingga akhirnya kita duduk kamu hanya bilang akan ke kotamu istirahat dan pergi ke suatu tempat untuk menghadiri acara UKMmu lalu kembali ke kotaku untuk berangkat kembali ke kota tempat kerjamu. Semuanya hanya tentang kegiatan kamu baik lewat telepon atau Wa, pernah ka kamu sedikit bertanya tentang aku? 

Kita terpisah beberapa hari, kubiarkan tanpa komunikasi karena saya berpikir kamu harus istirahat  tapi yang kuamati dari jauh kamu lebih milih online terus di Wa dan FB serta bodohnya aku percaya dengan janjimu untuk pertemuan kedua sebelum kamu kembali ke kota tempat kerjamu. Nyatanya kamu kembali ke kotaku tanpa memberitahuku dan kamu pergi tanpa mau berkomunikasi denganku.  

Sudah kuduga hubungan ini tidak jelas, terbayang 6 tahun lalu saya mengenal seseorang dia datang lalu pergi kemudian datang lagi dan akhirnya pergi. Dari kamulah saya belajar tentang masa lalu dan maaf logika saya bekerja lebih keras dari hatiku. Saya harus pergi dari hubungan yang tidak jelas ini, hanya orang bodoh saja yang mau mengulang kesalahan yang sama. 

Jika kamu ingin menyampaikan sesuatu sampaikanlah, saya pikir kamu manusia yang bisa berbicara bagaimana mungkin saya paham apa yang kamu mau. Apa dengan menggantungkan perasaan seseorang itu membuatmu lebih baik? Apa gunanya kamu dulu berorganisasi dengan menyampaikan pendapat, sementara untuk menyampaikan perasaanmu sendiri saja kamu tidak sanggup. Saya tahu kamu lelaki cuek tapi setidaknya kamu bisa tegas terhadap perasaanmu sendiri. 

Dan kali ini saya cukup tegas terhadap diriku, pergi dan menjauhlah dari harapan-harapan yang membuatmu tidak dewasa. Jangan pernah jadikan kebaikan hatimu hanya tempat persinggahan yang bisa saja terluka. Dan ingatlah untuk berhenti berjuang untuk dimasukkan dalam kehidupan orang lain. Jika mereka menginginkan kamu di sana, mereka akan menyambut kamu di sana.