Untukmu yang Tengah Mendiamkanku, Aku juga Bisa Bahagia Tanpamu

Apa saja hal penting dalam sebuah hubungan? Komunikasi salah satunya. Tanpa komunikasi yang baik mustahil sebuah hubungan mampu berjalan harmonis. Malangnya kau tak menganggap penting komunikasi dalam hubungan kita. Atau jangan-jangan kau juga tak lagi tertarik untuk mempertahankan hubungan ini?

Advertisement

Bukan hal baru sebenarnya bila kau mendiamkanku. Hal itu sudah terjadi berulang kali. Pesan yang tak kau balas hingga berminggu-minggu. Teleponku yang tak pernah kau gubris. Entah apa yang sedang kau lakukan dengan duniamu.

Bodohnya setiap kau datang kembali dalam hidupku, aku selalu menyambutmu dengan segenap hati. Berharap sepenuh jiwa dengan kedatanganmu kembali kau tak akan pernah lagi mendiamkanku. Tapi ternyata aku salah. Hal itu terus saja terjadi berulang kali.

Aku letih. Aku lelah terus-menerus memberi harapan palsu pada diriku sendiri. Berharap bahwa kau mendiamkanku karena kau tengah sibuk berkutat dengan setumpuk tugas atau urusan keluargamu. Padahal dengan mata kepalaku sendiri aku melihat kau masih sempat memperbaharui status disosial mediamu dan asyik membalas komentar dari rekan-rekanmu. Sedangkan pesanku yang telah ku kirim dari seminggu yang lalu pun belum kamu baca. Jangankan untuk membaca pesanku, untuk mengangkat teleponku yang jumlahnya setiap hari nyaris lusinan pun kau kurang berkenan.

Advertisement

Menurutmu apa yang harus ku lakukan untuk menyentuh hatimu? Apa sudah menjadi kebiasaanmu mendiamkan orang yang begitu tulus mencintaimu berulang kali? Aku nyaris menyerah menghadapimu. Toh, aku juga bukan wanita egois. Aku tak pernah melarangmu ketika kau ingin ingin bersenang-senang dengan teman-temanmu. Aku hanya meminta sedikit waktumu selepas kau pulang kerja atau dihari Sabtu dan Minggumu. Apa aku harus membayar dengan rupiah untuk setiap waktu yang kau berikan untukku?

Kadang aku merasa hanya menjadi pengusik ketenangan hidupmu. Lusinan telepon yang kau biarkan berlalu begitu saja. Deretan pesan yang tak kau baca hingga berminggu-minggu. Ini hanya soal prioritas, seberapa penting kau menempatkan aku dalam hidupmu. Bila aku cukup penting dalam hidupmu, toh sebenarnnya aku tak perlu mengiba meminta sedikit perhatian darimu.

Advertisement

Tenang saja! mulai sekarang hal itu tak akan terjadi lagi. Maaf, aku telah menghapus nomor kontakmu. Tak akan ada lagi suara dering telepon atau pesan masuk yang akan menganggu kekhusyukanmu menikmati waktu istirahat. Aku pun tak perlu lagi begadang hingga lewat tengah malam hanya untuk mengatakan rindu padamu.

Terima kasih pernah memberikan cinta yang dulu ku kira utuh. Hidupku bukan hanya untuk menunggumu yang berulang kali mendiamkanku. Hatiku bukan tempat persinggahan yang bisa kau datangi dan kau tinggalkan sesukamu. Hidupku terlalu berharga untuk itu. Masih banyak hal indah di luar sana.

Aku pun pantas bahagia. Tanpamu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat hujan dan senja

33 Comments

  1. Lilis Ribu berkata:

    Aku pun pantas bahagia tanpamu, hy laki2 yg tak dewasa yg sanggup berdiam trs