Untukmu yang Telah Membuat Lelakiku Jatuh Hati

Nona,

kita tidak pernah saling kenal atau bertatap muka, tapi aku tahu beberapa hal.

Kau cantik. Berambut hitam panjang. Suka olahraga. Agak tomboy. Kau tinggi dan anggun kalau memakai gaun.

Nona,

kau tidak mengenalku dan barangkali belum pernah sekalipun mendengar namaku. Tapi aku mengenal namamu sejak beberapa waktu yang lalu, lewat cerita-cerita yang dia tuturkan sambil kami tertawa bersama –itu sudah tertinggal jauh di belakang.

Nona,

tahukah kau bahwa kau telah membuatnya jatuh hati? Sesuatu yang sekarang kuyakini tidak pernah berhasil kulakukan. Dia merasa kehilanganmu ketika itu, dan di dekatnya dia hanya menemukanku. Dia bimbang dan tidak mengerti kemauannya sendiri sampai akhirnya dia menemukanmu kembali.

Nona,

sebuah gambar kadang berbicara lebih banyak dibanding kata-kata atau tulisan. Kalian terlihat serasi dengan pakaian berwarna sama: merah, warna favoritku.

Aku tidak menyalahkan siapapun selain diriku sendiri yang terlalu bodoh dan salah prasangka.

Nona,

kita tidak pernah saling kenal atau bertatap muka.

Maka mustahil bagiku untuk memahami hatimu, dan aku tidak pernah meminta kau untuk mengerti perasaanku.

Nona,

dia selalu berkata jodoh tidak akan tertukar. Kemarin aku hanya meminjamnya sebentar, menyukai mata bulan sabitnya yang kupikir bisa menatapku selamanya. Tapi tidak, aku tahu mata itu sudah menatapmu sejak lama. Bisa kukatakan kau bodoh kalau tidak merasakannya.

Nona,

entah apakah kau juga jatuh hati padanya.

Tapi jika dia berkata dia jatuh hati padamu, aku yakin dia tidak akan pernah melakukan sesuatu yang pernah dia lakukan padaku. Dia orang baik, sebenarnya. Aku saja yang kurang baik untuk bisa dia perlakukan dengan baik juga.

Nona,

maaf jika aku berlebihan.

Aku memang begini, karena itulah pada akhirnya dia menyadari, aku tidak pantas untuk membuatnya jatuh hati.

Nona,

jika kelak suatu hari dia datang padamu dan berani mengakui hatinya yang masih dia sembunyikan itu, setidaknya tersenyumlah padanya. Jika kau tidak memiliki perasaan yang sama dengannya, setidaknya tersenyumlah, ucapkan terimakasih dan jangan pernah meninggalkannya. Setidaknya tetaplah tinggal meski sebagai seorang sahabat baik yang akan mendengarkan cerita-ceritanya pada malam-malam ketika dia kembali terserang insomnia.

Nona,

dia begitu pelupa. Dia sering meninggalkan barang-barangnya di sembarang tempat. Dia sering tidak makan selama berhari-hari. Dia sering tidur di luar pada malam hari, di bawah langit terbuka berbantal lengan sambil menatap bintang-bintang. Dia suka memotret. Dia suka menonton Spongebob dan sangat menyukai Patrick si bintang laut. Dia suka pergi ke pantai dan tinggal di sana sampai larut malam. Dia sering tertawa dan membuat orang lain berbaik sangka bahwa dia adalah orang yang selalu berbahagia.

Tapi tidak, Nona. Dia adalah orang yang sangat kesepian dengan dirinya sendiri.

Jika kau juga jatuh hati padanya, Nona, tolong jaga dia baik-baik. Bertahanlah dengan sikap diamnya yang kadang-kadang menyebalkan. Bertahanlah dengan seluruh dirinya dan genggam tangannya, yakinkan dia bahwa dia memang pantas untuk dicintai dan dipertahankan.

Nona,

hanya itu saja yang ingin kusampaikan. Sekali lagi maaf jika aku berlebihan. Aku hanyalah sekedar masa lalu, tapi dia, sampai kapan pun, adalah seorang sahabat baik yang akan tetap kuingat dan pernah membuatku bahagia, pada suatu ketika.