Untukmu yang Telah Lama Bersamaku Namun Tak Kunjung Melamarku

Menginjak masa pacaran yang akan memasuki tahun ke 5, sebelumnya aku sangat berterima kasih karena kamu sudah datang dikehidupanku dan bersedia menjadi tempat aku berbagi segala macam keluhan ataupun bahagiaku.

Advertisement

Aku sangat bersyukur karena memiliki lelaki yang sangat bisa mengerti aku dan bisa menerima perempuan sepertiku yang jauh dari kata sempurna. Bukan hal pertama jika aku merasa sangat minder ketika aku tau disekeliling pertemananmu banyak wanita cantik disana, dan banyak wanita yang jauh lebih sempurna secara fisik maupun penampilan disekeliling rekan kerjamu.

Di tempat yang tidak selalu bersama, aku hanya sanggup berdoa agar kamu selalu ingat bahwa disini ada aku yang sangat mencintai dan menyayangimu.

Diusia pacaran yang sejauh ini, bukan hanya aku. Orangtua, bahkan keluarga terdekatku mulai menanyakan bagaimana etikat baikmu padaku, dan setiap aku bertanya balik padamu kamu hanya terus menyuruhku untuk sabar. Dengan alasan karena kamu belum mapan dan ingin menyelesaikan pendidikan demi karirmu. Saat aku menanyakan sampai kapan aku menunggu, kamupun tetap megatakan aku untuk sabar.

Advertisement

Mudah saja bagi ku untuk sabar dan ikhlas menunggumu, tetapi aku perempuan, dimana secara alamiah aku memiliki batas waktu kapan aku memiliki masa subur untuk mengandung seorang anak. Aku, perempuan memiliki batas usia dimana semakin usiaku bertambah semakin sulit bagiku untuk memilih ataupun mencari kekasih baru jika akhirnya kamu memilih berpaling.

Andai kamu tau, sebelum karirmu melejit seperti sekarang, aku sudah ikhlas menerimamu. Aku tidak pernah bermimpi hal lain mengenai materi selain aku hanya ingin serius menjalin hubungan ini denganmu, dan setiap kali aku mengutarakn mimpiku ini, sekali lagi sabar menjadi kata kunci ajaib yang kamu lontarkan untukku.

Advertisement

Jika sudah seperi itu, aku lebih memilih diam dan takut kehilanganmu dibanding harus memikirkan diriku sendiri dan perasaan kedua orang tuaku. Selama in aku sengaja selalu menghindar dari undangan pernikahan teman-temanku karena aku sendiri tak sanggup menahan iri pada mereka yang tak membutuhkan masa pacaran lama untuk naik kepelaminan.

Melalui tulisan ini semoga kamu memahami. Tanpa karir dan mapanmu sekarang, aku akan tetap berlapang menerimamu, sedikitpun rasa cinta dan sayangku tidak akan berubah.

Semoga Allah menetapkan waktu terbaik agar kamu bersama kedua orang tuamu datang menemuiku dan kedua orangtuaku untuk segera melamarku. Aamiin…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswi FISIP ilmu Perpustakaan

25 Comments

  1. Duh mbak, dik atau sis..

    Dirimu masih mahasiswi lho. Nikmatin aja masa mudamu dulu. Siapkan masa depan. Nikah bukan cuma urusan haha hihi doang.

  2. Pophy Octhora berkata:

    Bnr skli…
    AQ suka…

  3. Ayyu Intani berkata:

    Sama nih, aku lg melewati tahun ke 5 tapi gak mau terburu* krn kita tahu kita butuh lebih dari sekedar kata siap
    Masih banyak hal yg harus dicapai, tunggu sampai sekitar beberapa tahun kedepan saat semua kondisi keadaan mendukunf untuk bilang “YA”

  4. Daniarti Nara berkata:

    Sudah move on saja, memang benar perempuan punya batas usia kesuburan. Kita tidak bisa hanya menunggu ketidakpastian.
    “Jangan pernah takut menjadi miskin, Tuhan Maha Pemberi Rezeki.”

  5. Yaelahh..artikelnya kok gini bgt yaa.. ini kok kaya kebelet pingin nikah bgt ya.. hehhee..

    Maaf ya sblmnya.

  6. Amanda Satyarini berkata:

    Wulandariyanny ehemmm… leh uga nih

  7. Ini artikel buat usia cewk yg dh terlalu matang

  8. Elsa Tabita berkata:

    Runiq Budiarto yupz…bagi yg umur 30 an gtu..klo pasanganny lom ada komitmen…