Untukmu yang tidak menyadari adanya aku namun selalu saja kusebut namanya berkali kali di setiap aku mengadu kepada Tuhan, semoga doa yang tanpa jeda selalu kulangitkan di setiap malam, akan mendapatkan jawaban yang tepat sesuai dengan takdir yang telah Tuhan tentukan. Mungkin saja tibanya waktu itu bukanlah saat ini, melainkan suatu saat nanti, mungkin saja juga bukan kamu yang Tuhan takdirkan untuk aku miliki, melainkan orang lain yang menurut Tuhan lebih tepat dan lebih baik lagi untuk bersanding denganku nanti.
Tetap saja manusia egois adalah aku. Tidak tau diri terang terangan meminta kepada Tuhan untuk diberikan kesempatan mengisi hatimu yang saat ini masih teramat kosong dan rapi. Tidak sadar diri jikalau diri sendiri masih banyak yang perlu diperbaiki namun memaksa Tuhan untuk menyandingkanku denganmu manusia yang kebaikannya saat ini masih belum bisa kusamai.
Takdir memang sudah digariskan, dan aku menyadari bahwa tidak semua hal bisa dipaksakan. Skenario Tuhan pun terkadang memang selalu membuat hambanya terheran heran. Kebaikan tidak selalu Tuhan perlihatkan dalam wujud kebaikan. Tidak jarang kebaikan terbungkus oleh suatu hal yang dirasa tidak menyenangkan. Sesuatu yang diingini terkadang bisa didapatkan setelah melewati berkali kali kejadian yang menyesakkan hati, pun sesuatu yang tidak pernah ingin dimiliki justru dengan sendirinya datang menghampiri. Untuk mendapatkan sesuatu yang diimpikan terkadang jalannya memang terjal, butuh perjuangan yang seringkali mengorbankan banyak hal.
Meski saat ini kamu adalah sebuah ketidakpastian dan hanya sebatas angan, akan tetapi kamulah yang selalu aku semogakan. Menyelipkan namamu dalam setiap harapan baik yang aku panjatkan adalah cara paling sederhana yang aku lakukan untuk merayu-Nya yang maha membolak balikkan hati dan perasaan.
Saat ini aku hanya mampu memantaskan diri. Berharap aku bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Aku pun tidak ingin meninggikan ekspektasi, karena sebenar benarnya perjuangan untuk memiliki adalah dengan lebih mendekatkan diri kepada sang Illahi. Agar kelak ketika aku dihadapkan dengan kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan, aku tidak akan pernah merasa dikecewakan oleh siapapun.
Aku akan berlapang hati untuk menerima takdir terbaik yang telah Tuhan beri. Meski sekalipun pada akhirnya aku tidak Tuhan takdirkan untuk dipersandingkan denganmu, maka tidak akan pernah ada yang namanya kesiasiaan atas pemantasan diri yang telah aku jalani, karena jika bukan kamu, aku percaya Tuhan akan menyandingkanku dengan dia orang yang lebih baik lagi.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”