Banyak wanita yang merasa bahwa dirinya mampu mengubah seseorang menjadi lebih baik. Mendadak berubah bak pahlawan yang akan bisa membantu masalah yang sedang dihadapi oleh pacarnya. Termasuk masalah yang baru kamu tahu, yaitu cowok itu merupakan seorang pemakai narkoba.
Mungkin selama pertama mengenalnya, kamu tak tahu dia pemakai atau mungkin kamu terlalu terpesona akan ketampanan dan kebaikannya, sehingga mata kamu tertutup oleh ciri-ciri seorang pemakai.
Begitu sudah berjalan beberapa bulan, kamu merasakan hal yang aneh akan sikap pacarmu. Dan benar saja bahwa ia merupakan seorang pemakai. Ia pria yang mampu menarik hatimu, sekaligus pemakai narkoba. Kalau sudah begini, apa perasaanmu?
Merasa kesal dan tertipu karena selama ini ia menyembunyikan hal seperti itu dari kamu, sekaligus kamu tak bisa apa-apa karena rasa sayang sudah sangat membutakan.
Atau mungkin kamu sudah berniat untuk meninggalkannya. Namun, ia juga menahanmu dan mengatakannya akan berubah. Demi kamu.
Dan mulailah kamu merasa bahwa kamu mampu membantu dia berhenti menjadi seorang pemakai. Kamu merasa bahwa kamu bertanggung jawab atas semua sikap dan tindakannya. Kamu merasa bahwa hanya dengan tetap di sampingnya, kamu bisa mengubah ia menjadi pria baik. Kamu berpikir jika kamu meninggalkannya, pacarmu akan semakin parah dalam mengonsumsi zak adiktif tersebut. Di sinilah kamu merasa berguna dan dibutuhkan.
Namun, tak semudah itu meminta seorang pecandu untuk berhenti dari narkoba.
Mungkin awalnya kamu akan berbicara baik-baik dengan memintanya menjauhkan obat terlarang itu. Sikapmu masih manis dan sabar. Namun, ternyata lagi-lagi tak semudah itu meninggalkan hal yang membuat mereka kecanduan.
Simplenya jika memang dia bisa melakukannya ia akan lakukan dari dulu. Jauh di lubuk hatinya, seorang pemakai pasti ingin berhenti.
Dan begitu kamu sadar bahwa kamu telah gagal mengubahnya, kamu bukan berhenti mencoba mengubahnya, tetapi kamu mulai memaksa. Ada perasaan kecewa, tetapi kamu tak mau menyerah. Dan kamu masih berpikir bahwa ada yang salah dengan caramu. Mungkin sebagian dari wanita akan mulai mengubah cara lain, yaitu memaksanya untuk berhenti, bukan lagi mengatakannya baik-baik.
Perasaan sayang kamu sudah bertambah, plus rasa kasian serta rasa tanggung jawab akan jalan hidupnya, membuat kamu tak semudah itu meninggalkan dia. Kamu merasa kasihan jika harus meninggalkannya sendiri. Kasihan tak ada yang mengontrol dia, kasihan pada orang tuanya jika mereka tahu.
Kamu mulai overprotektif dengan menghubunginya melulu, meningatkannya agar menjauhi obat terlarang itu, bahkan kamu mulai melarangnya main dengan teman-temannya. Memang Ladies, salah satu alasan seseorang menjadi pemakai adalah lingkungan. Dan kamu sadar bahwa teman-temannya juga pemakai sehingga kamu melarangnya berteman dengan mereka.
Kalau sudah begini, kamu yakin ia akan menjauhi?
Tidak.
Pertama, dia sudah mengenal teman-temannya jauh lebih lama dibandingkan kamu.
Kedua, obat mampu membuatnya nyaman (makanya ia sulit untuk meninggalkannya). Dan ia mengonsumsi obat tersebut bersama teman yang mampu membuat ia tambah nyaman.
Menuntut mereka untuk berhenti mengonsumsi narkoba hanya akan membuat dia stress karena tekanan, dan ujung-ujungnya ia menjadikan obat tadi sebagai penenang. Meminta mereka untuk menjauhi teman-temannya akan membuat mereka enggan bertemu kamu. Jika kamu terus memaksanya yang ada dia tak akan mendengarkan kamu.
Kamu ingat kan bagaimana ibunya menasihati mereka. Lemah lembut, bukan dengan cara kasar dan menuntut.
Saat kamu dihadapkan kondisi ini, maka sebenarnya hanya ada dua pilihan. Tetap membiarkan dia menjadi seorang pemakai, tanpa berharap ia bisa berubah demi kamu. Atau tinggalkan dia di saat kamu tahu jika ia seorang pemakai.
Berhentilah bersikap bahwa kamu adalah pahlawan bagi hidupnya, karena kamu bukan Superman, Batman, atau Catwoman sekalipun. Berhenti yakin bahwa kamu bisa mengubahnya. Jika kamu ingin bertahan dengannya, tunjukkan sikap bahwa kamu dewasa dan tak akan mencoba mengubahnya-biarkan dia berubah karena dirinya karena itu akan jauh lebih ampuh ketimbang memaksanya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Tinggal dilingkungan para jungkie & berharap bisa keluar dari lingkungan tersebut itu sangat sulit. Berhenti sebelum menyesal & anggap saja berhenti ngdrugs itu adalah jihad yg paling besar dari diri sendiri kepada sang pencipta