Untukmu yang Memilih Diam dalam Cinta, Jangan Menyerah! Jika Jodoh Pasti Kita Akan Berjumpa

Akhir cinta dalam diam

Jalan hidup apapun yang kau pilih, itu adalah hak mutlak atas dirimu. Dalam menjalaninya, kau baik, kurang baik atau pun buruk. Berhasil atau tidak, semua tergantung dirimu yang mengarahkannya dalam bentuk rencana yang baik, sejalan dengan usaha dan jangan lupakan Allah SWT disetiap Do;amu dalam mewujudkannya.

Advertisement

Seperti mencari jodoh, kau memilih pacaran atau memilih suci dalam penantian halalmu alias jomblo fisabilillah. Tak ada yang melarang, semua kembali diri masing-masing. Semua kau yang rasa, kau yang menjalani, dan kau yang bertanggung apapun yang terjadi setelahnya.

Jika kau memilih menjalani pacaran, maka jalani dengan baik tanpa harus melakukan sesuatu diluar batas sebelum halalmu bersamanya. Jangan terlalu cinta dan jangan terlalu berharap, karena ketika kau terlalu cinta dan berharap kepada Manusia selain Allah SWT, maka kecewa akan mendatangimu.

Jika kau memilih jomblo fisabilillah, kau juga harus mengerti juga resikonya, dimana semua yang ada di dunia penuh dengan resiko, dan berharap kau mengerti tentang jalan yang kau pilih tak membuat hidupmu resah dan galau sepanjang setiap hari, itu tak baik untuk hatimu.

Advertisement

Jika memilih di antara keduanya, maka aku lebih memilih jomblo fisabilillah untuk menjadikanmu seseorang yang halal bagiku. Untuk itulah, aku ingin mengungkapkan dan mengatakan sesuatu kepadamu, agar kau mengerti tentang aku yang menginginkanmu tanpa harus memilih pacaran untuk mendapatkanmu.

Untukmu yang aku kenal dirinya. Begini, aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu. Kalimat yang mungkin akan membuatmu paham tentang aku yang memilih diam dalam cinta sebelum halal itu datang.

Advertisement

Perlu kau ketahui, jika aku bukan orang yang akan suka memprediksi Allah SWT dengan selalu menyebut dan mengeja namamu disetiap do’aku. Bukan, aku bukan orang seperti itu. Aku bukan orang yang mudah terpikat oleh parasmu lalu berontak hati ini menginginkanmu lebih dari apapun. Bukan, lagi-lagi aku bukan orang seperti itu.

Jika aku sedang memikirkanmu, biarkan pikiranku saja yang seperti itu. Aku terpikat oleh dirimu, biarkan aku saja. Tanpa perlu ku gumamkan dalam doa, tanpa perlu keamini agar Terijabah. Dalam konsep jodoh yang aku ketahui, jika kau suka, aku suka, lalu ada masa depan yang memang harus kita jalani berdua nanti, kita akan bertemu, kita pasti bersama, sesulit dan sesukar apapun rintangan yang menghadang.

Tapi jika usahamu dan harapanmu bukan menujuku, bukan berarti aku tak pantas bersamamu, bagaimana jika Allah mentakdirkan kita bersama?. Jika usahamu dan harapanmu atas namaku, tapi aku tak pantas dan terbaik untukmu, lalu bagaimana jika Allah SWT menjadikan kita jodoh?.

Tak perlu kau merasa risau, kita cukup berusaha memantaskan diri untuk orang yang terbaik versi Allah SWT. Bukan berontak untuk orang yang kita lihat paraas, lalu menginginkannya. Bukankah lebih menakjubkan, jika kelak kita akan bersama orang yang Allah SWT siapkan untuk kita? Dan, siapa yang lebih tahu kecocokan kita selain-Nya?.

Bukankah kejutan Allah SWT itu lebih indah dari apa yang ktia pikirkan?. Sesuatu yang tidak pernah kita sangka-sangka tapi jadi nyata. Kau tak perlu mengoreksinya. Kuperbaiki diriku bukan karenamu, dan kau perbaiki dirimu jangan karenaku, lakukan semua karena Allah SWT.

Mulai saat ini, kita sama-sama perbaiki niat. Cukuplah Allah SWT jadi penolong, harapan, dan tujuan kita. Cukuplah Allah SWT jadi tempat kita bergantung semuanya bukan kepada hamba-Nya. Tanpa perlu mencari alasan apapun selain lillahitaala. Tapi jangan lupa riuhkan harapanmu tentang sesuatu yang akan mampu memperbaiki dirimu, keluargamu, masa depanmu, dan yang terpenting untuk agamamu. Semoga kau mengerti dan memahaminya dengan hati bukan dengan janji.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Jejak Rindu Di Telaga Nurani"

Editor

Not that millennial in digital era.