Untukmu yang Berlalu

Masih jelas dibesitku awal pertama kali kita bertemu, masih jelas dibenakku awal kali kau mengatakan cinta padaku, masih jelas terbayang awal kita memulai cerita nan bahagia dan romantis. Ketika semua mata wanita melihat kebahagianku bersamamu mereka ingin berada diposisiku, ketika semua berpendatpat bahwa aku adalah wanita yang paling beruntung bisa memilikimu. Ya tentu jelas aku adalah wanita yang paling beruntung mendapatkan mu, kau memperlakukan ku bagaikan seorang putri, kau selalu menjagaku, kau selalu menemani hari-hari ku sepanjang perjalanan cinta kita, kau selalu mengukir kebahagiaanku selama 1094 Hari, tak pernah ada pengkhianatan selama perjalanan kita, tak pernah terbayangkan akan berakhir seperti apa, semua berjalan dengan sempurna.

Advertisement

Kau adalah lelakiku

kau tak pernah banyak mengumbar janji seperti lelaki lainnya, kau selalu membuktikan kasih sayang dan cinta mu untuk ku, kau selalu berusaha menjaga hubungan kita ketika orang-orang disekitar mu ada yang tidak mendukung hubungan ini. hingga suatu saat larangan keras dari pihakmu untuk melarang kita menjalani hubungan ini, namun kau masih mempertahankan hubungan ini, hingga kau seorang lelaki yang sangat aku kenal dengan karakter keras harus meneteskan air mata demi mempertahankan hubungan kita. Wanita mana yang tak teriris hatinya melihat lelakinya menangisi hubungannya dan mencoba mempertahakan hubungannya.

Namun Semua Berubah

Advertisement

Entah sejak kapan kau mengenalnya, entah sejak kapan kau memulai cerita dengannya, entah sejak kapan kau membagi rasa sayang mu untuk ku dengan nya, entah sejak kapan kau membuka hatimu untuk oranglain. Bahkan aku tak pernah terfikir bahwa kamu akan melakukan pengkhianatan itu. Bahkan saat kau menjalani hubungan bersamanya kau tidak menujukkan suatu perubahan yang membuatku curigai, hingga saatnya semua terkuak begitu saja. Menangis? sudah pasti, kecewa? jangan kau tanya lagi. Wanita mana yang tak menangis dan kecewa ketika lelaki yang dia percayai cintanya sempurna ternyata mengkhianati semuanya. Namun apa daya, kau lebih memilih pergi dan menggenggam erat tangannya yang saat ini bersamamu.

Rela Kehilangan

Advertisement

Tak dapat aku gambarkan bagaimana sakit ini dan luka ini kau torehkan begitu saja, tanpa kau melihat bagaimana semua perjuangan yang kita lalui. begitu panjang lika liku yang kita lalui. Namun seiring berjalannya waktu, akupun mulai menyadari bahwa cinta yang tulus tidak akan pernah mengkhianati, dukungan demi dukungan dari teman-teman terdekatmu dan teman-teman terdekatku dapat membangkitkan semangatku untuk melupakan semua kenangan kita dan cita-cita kita. Memang tak aku pungkiri terkadang aku mengingat semua kenangan kita dan aku pun harus dewasa menyikapinnya. Karna semua tinggal kenangan. Ketika aku mengingat bagaimana kamu mengkhianati hubungan ini, sungguh sangat terasa sakit yang teramat dalam namun ku coba untuk tegar dan dewasa dalam menerima kenyataan. Kenyataan yang tak pernah aku bayangkan dan aku harapkan. bahkan yang lebih lucu adalah ketika kamu memulainya dibulan Oktober 2012 dan kamu mengakhirinya pun dibulan yang sama Oktober 2015

Selesai Semua Kesakitan Ini

hingga sampai saatnya aku tak lagi mengingatmu, aku tak lagi bergantung pada kebiasaan kita, aku tak lagi merindukan kenangan kita. entah sejak kapan aku bisa merasakan semua perubahan ini. yang aku tau kamulah mantan terindah, yang aku tau kamulah lelaki terbaik, yang aku tau kamulah yang membuat luka ini teramat dalam. kini aku hanya bisa mengikhlaskan semua yang sudah berlalu bukan aku tidak ingin mempertahankan mu atau mengambilmu kembali kesisiku. aku hanya ingin kamu sadar bahwa kamu telah mensia-siakan wanita mu, dan aku hanya ingin cinta ini dipertahankan oleh KITA bukan hanya oleh AKU.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sabar dan Ikhlas menikmati kehidupan :)

One Comments

  1. ratijo berkata:

    jadi sedih bacanya… salam dari Pigunigu