Teruntuk kamu yang menjadi orang ketiga dalam hubunganku bersama dia. Bagaimana kabarmu saat ini? Sudahkah kamu menyadari kesalahanmu padaku? Aku adalah wanita yang kemarin kamu hancurkan. Wanita yang kamu benci. Wanita yang kau tuduh telah mengganggu kekasihmu saat itu. Kau memintaku untuk menjauhinya, karena dia adalah milikmu. Padahal, dialah kekasihku. Seharusnya aku yang memintamu pergi karena kamu sudah menjadi duri untuk kita.( haha selucu itu ) Kamu yang mengambil, kamu juga yang marah-marah ke aku.
Kita sama-sama wanita, sama-sama punya hati punya perasaan. Kamu pasti tidak ingin jika orang yang kamu sayang digoda wanita lain. Dalam menjalin hubungan kamu juga tak mau jika ada orang ketiga. Kamu pasti marah jika kekasihmu selingkuh atau berpaling dengan wanita lain. Yang kamu inginkan hanyalah hidup berdua bahagia selamanya. Sama, aku juga menginginkan itu.
Tapi kenapa, kamu datang membawa segenggam kepalsuan yang membuat dia meninggalkan aku dan lebih memilihmu. Entah kamu menyadari atau tidak kalau kamu sudah menjadi orang ketiga. Tapi sepertinya kamu tidak menyadari. Karena kamu terus-terusan mendekati dia sampai aku kewalahan. Aku tak tahu lagi, cara apa yang harus aku lakukan untuk mengusir kamu dan mempertahankan hubunganku. Karena dia begitu yakin denganmu. Kata-kataku tak lagi didengar.
Aku lelah. Di saat inilah justru kalian berdua kompak menyakiti aku. Kamu dan dia menghina dan merendahkan aku. Sejahat itu kalian. Dia yang mencintaiku bisa secepat kilat membuang dan mencampakkan aku. Top sekali pengaruhmu. Apakah tidak ada laki-laki lain yang menarik hatimu? Atau memang kamu semurah itu? Mengambil milik orang lain dengan tega tanpa melihat akibatnya nanti. Mungkin kamu terlalu yakin kalau dia jodohmu. Aku rasa tidak begitu.
Tidak lama setelah aku melepaskan dia untuk kamu, kamu justru meninggalkannya. Lalu, apa maksudmu? Wanita macam apa kamu? Dengan berat hati aku melepasnya untuk kamu. Aku pikir kamu akan mencintai dia lebih dari cinta yang aku beri. Tapi ternyata tidak. Mengetahui hal ini aku bukannya senang, tetapi tambah hancur. Aku nggak tega melihat dia kamu sakiti. Tetapi aku juga tidak bisa menerima dia kembali karena sudah berkhianat. Hmm.. Tak ada lagi kata yang bisa kuucapkan untuk kalian. Hanya rasa kecewa dan jengkel, dan melalui air mata aku tumpahkan semua itu. Ya semoga saja kalian baik-baik aja disana dengan kehidupan kalian masing-masing.
“Sehebat apapun kamu, kamu adalah duri dalam hubunganku. Ku rasa tak ada maaf yang pantas untuk kamu, orang ketiga.”
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”