Untukmu Sosok Lelaki dari Masa Laluku, Mungkin Ini Belum Pernah Kamu Ketahui Sebelumnya

Suatu hari, hati kecilku berbisik memintaku untuk mencari tahu keadaan sosok lelaki yang sempat hadir di lembaran hidupku beberapa tahun yang lalu. Setelah beberapa kali menolak tawaran diri sendiri untuk mencari tahu kabarnya, namun dengan segala kesiapan diri aku mulai mencoba membuka apliakasi facebook di browser hp ku. Dan ku cari akun atas nama lelaki itu.  Lalu apa yg ku dapat adalah, BAHAGIA !!! 

Ya, kebahagiaan dia dengan keluarga kecilnya terpancar dan menular dalam diriku. Awalnya aku bertanya-tanya, kenapa senyum ini melebar spontan seketika melihat kebahagiaan yang diperlihatkan lelaki itu bersama keluarganya?

Kenapa bukan kecewa? Kenapa bukan sakit hati?

Hingga akhirnya aku menemukan jawaban itu ketika aku coba untuk scrool pelan setiap postingannya. Aku menemukan sebuah vidio pendek yang merekam saat-saat dia menggendong putri kecilnya mengelilingi bapak-bapak yang sedang mengaji dan berdoa untuk acara lima bulan kelahiran putri sulungnya. Ya, dari situlah aku mendapat jawabanya. Aku melihat sosok lelaki yang dulu sempat menjadi orang yang sangat aku cintai, lalu karna beberapa hal perasaan itu berubah menjadikan dia orang yang sangat aku benci. Tapi saat ini, ya aku melihat lelaki itu bukan lagi menjadi orang yang aku cintai ataupun aku benci, melainkan orang yang aku kagumi.

Kagum? Ya, dengan melihat dirinya yang sudah lebih dewasa dan bertanggung jawab seperti saat itu, membuatku merasa kagum dengan perubahan nya dari sosok yang pernah ku kenal dulu. Namun di sisi lain, aku juga melihat diriku sendiri yang sekarang. Aku yang selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan semangat meraih mimpi-mimpiku.

Meskipun aku masih belum menemukan penggantinya, aku justru lebih menikmati saat-saat ini. Jadi tanpa sadar, berpisahnya kami memberi pelajaran berharga dan menjadikan kami sama-sama belajar menjadi lebih baik. Dendam? Kurasa tidak ada yang perlu didendamkan. Meski dalam hati aku tertanya kenapa baru sekarang dia seperti itu, kenapa tidak dari dulu?  Hingga akhirnya aku sadar, bahwa ternyata: