Aku masih ingat itu. Sebuah kata perpisahan yang menyakitkan. Bagai debur ombak yang menghantam daerah sekitarnya. Sedang bermekaran, padahal. Bunga hati sedang mekar. Namun, kata perpisahan itu hadir begitu saja. Bayang-bayang itu bermekaran dan merusak memori hatiku di sekitarnya. Bayang bayang yang membuat dongeng itu hancur dalam sekejap.
Ya, kau adalah orang yang pernah menjanjikanku tertidur di taman bunga dengan menunggu surat cintamu. Kau juga yang menjanjikanku bermimpi di masa depan dengan memegang erat tanganmu. Namun kau, yang menghancurkan semua itu. Kau bawa ombak itu dan kau tuntun ia ke rumah kita. Ya, ombak kata-katamu. Tiba-tiba kau menjadi berubah. Menjadi orang yang tak pernah ku kenal setelah aku mengenal masa lalumu.
Kau adalah orang yang akhirnya mengatakan bahwa takkan ada kisah cinta itu. Takkan ada kisah masa depan yang kita sebut adalah dongeng. Takkan ada seorang Princess berbahagia dengan Princenya. Takkan ada lagi sebuah istana yang akan kita gelar bersama. Istana yang dihiasi dengan bunga bermekaran di sekitarnya.
Kau mengatakan bahwa ingin meninggalkanku karena aku salah. Aku adalah orang tersalah dan terbodoh di dunia karena baru mengetahui masa lalumu. Aku ingin kita berubah bersama, namun kau mengatakan semua itu percuma. Akhirnya, kau bilang jangan peduli. Akhirnya, kau bilang hentikan semua ini. Rasa peduli, rasa cinta dan sebagainya. Bahkan kau tega bilang kau tidak mencintaiku.
Seribu kata berkecamuk dalam dadaku:
Bukankah kau yang membuatku begini?
Kau yang buatku menunggu dengan seribu janjimu?
Kau yang membuatku terlanjur peduli hidup satu sama lain.
Kau yang membuatku bermimpi indah akan semua janjimu. Janji yang membuatku seperti Princess menunggu Princenya.
Kini, aku telah habis langkah. Aku katakan bahwa aku sangat membencimu, meskipun sebenarnya tidak. Aku tidak mungkin membencimu, meski aku takkan pernah melupakanmu, Pangeran dengan janjinya.
Kini, semuanya telah musnah. Aku hanya bisa menghelakan nafasku. Kau meninggalkanku karena alasan yang tak masuk di segala akal pikiranku. Mencoba perlahan ikhlas dan menghadapi hidup lebih kuat. Karena bagaimana pun kau sudah memberikan seribu perubahan dalam hidupku. Dalam karirku, dalam ketegaranku. Aku akan buktikan bahwa aku kuat tanpamu.
Ku berharap, esok, di masa depan…akan ada yang menggantikanmu yang tak hanya membuatku tertidur dalam dongeng, namun keindahan kenyataan.
Semoga kamu akan menyadari bahwa semua sikapmu adalah salah besar. Kau telah tega menyakiti seorang wanita dengan janji palsu dan membawanya bagaikan dalam dongeng.
Dengan ini aku nyatakan:
"Aku kuat tanpamu"
"Aku bukan Princess lemah"
"Ku akan menunggu pangeran lain menjemputku, di Negeri Dongeng yang telah hancur berantakan ini. Bersamanya, aku akan buat dongeng itu nyata dan berujung bahagia"
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.