Ini tahun keempat aku bertahan dalam penantian. Aku tidak lebih dari seorang gadis bodoh yang menggunakan separuh waktunya untuk menunggu seorang lelaki yang tengah berstatus kekasih orang.
CINTA
Lima rangkaian huruf mengenaskan yang pernah ku temui. Berawal dari kejujuran hatimu yang mengatakan bahwa kau mencintaiku. Kau bilang hanya aku lah satu-satunya putri dongeng yang pernah kau temui di alam nyata. Tapi nyatanya ? kau renggut kembali ucapanmu saat aku dengan tulusnya mencintaimu. Bahkan seporsi harapan yang ku bangun di atas kesaksian hati kau hancurkan dengan pengkhianatan. Setampan model kau berjalan di hadapanku bersama gadis lain yang entah siapa namanya. Itukah yang kau sebut dengan cinta ? mengatakan pada seseorang bahwa kau mencintainya, memberikannya harapan, dan setelah ia benar-benar mencintaimu kau anggap itu semua hanya sebuah candaan belaka ?! jika iya, aku adalah orang pertama yang tidak akan setuju kau disebut sebagai laki-laki.
HUJAN
Sebuah kata yang sulit ku usir semua jejak rekamannya. Aku tidak pernah bisa melupakan hari itu, saat kau menjemputku di tengah gerimis. Saat kau merangkai perahu kertas yang kemudian kau berikan padaku, dan melayarkannya di tengah hujan. Terlalu detail rekaman hujan tentang cerita yang pernah terjadi di antara kita. Bagaimana aku, kau, dan persahabatan kita yang berakhir dalam kesaksian hujan.
Apa jadinya, jika aku hanya diam saja ketika kau tengah berkelana dengan gadismu ?
Awalnya aku sudah menyerahkan seluruh hatiku pada sang pencipta. Ku arungi perjalanan hidup tanpa melihat sosokmu. Tapi aku merasa telah gagal melakukannya. Kau masih sering muncul di otakku. Caramu tersenyum, tawamu yang menggetarkan duniaku, dan caramu menyapaku yang begitu khas.
Aku juga ingin sepertimu, bahagia dengan seseorang yang mencintaiku. Tidak perlu harus tersiksa dengan penantian yang takkan pernah ada hasilnya. Bahkan dengan sepotong hati yang takkan pernah tersambung dengan sepotong hati milikmu. Bagaimanapun juga aku ingin punya cinta. Untuk menemaniku dalam heningnya rasa yang terpental karenamu. Untuk mengajariku cinta yang terlanjur ku kenal darimu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Dunia tak selebar daun kelor,,,, toh masih bnyak yg lain,,,,,, hmmmt
Suka sekali membaca tulisan ini..sedih..indah