Sering ditodong pertanyaan kapan ini dan kapan itu? Bahkan yang tadi sebelumnya lagi ketawa-ketiwi berubah menjadi bete sebete-betenya saat mendengar lima huruf itu. Momen berkumpul bersama keluarga seperti lebaran atau natal mungkin akan menjadi momok yang mengerikan karena kemunculan salah satu kata tanya ini.
Terlebih lagi untuk remaja berusia 20-30 tahun karena jenis pertanyaannya akan lebih sedikit menohok, seperti Wah udah gede aja ya, terus kapan nih nikahnya? Udah ada calon?. Untuk menjawab pertanyaan ini butuh skill ngeles tingkat dewa. Soalnya kalau mau jujur sejujur-jujurnya kayak ‘belum ada calon om/tante’ nanti terkesan nggak laku gimana gitu kan. Masa dari 7 milyar penduduk di planet Bumi ini nggak ada satupun yang kecantol.
Nah, kebalikannya kalau misalnya dijawab ‘iya tante, menunggu waktu yang tepat’ nanti takutnya kita malah diceramahin panjang lebar yang intinya ngapain pacaran lama-lama, kalau sudah klik ya dipercepat saja, lagian dalam agama kan tidak ada istilah pacaran. Hiks. Ini ibarat makan buah simalakama loh om/tante.
Well, sebenarnya kata tanya dalam hidup setiap orang itu akan selalu ada. Kalau sudah duduk di bangku SMA, tanyanya pasti kapan kuliah? Kalau udah kuliah, tanyanya kapan wisuda? Kalau udah wisuda, tanyanya kapan kerja? Kalau udah kerja, tanyanya kapan nikah? Kalau udah nikah, tanyanya kapan punya momongan?
Kalau udah punya anak, tanyanya kapan anak sekolah? Kalau udah kelar si anak sekolah dan kuliah, tanyanya kapan punya mantu? Kalau udah punya mantu, tanyanya kapan punya cucu? See? Dan begitu seterusnya. Pertanyaannya itu seperti siklus yang selalu berputar. Nggak akan pernah berhenti.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjawab pertanyaan ini. Tak jarang banyak tips yang diberikan di beberapa media sosial ataupun website untuk mengatasi kegalauan saat menghadapi pertanyaan ‘kapan’. Tidak usah bingung guys. Cukup pasang wajah senyum saja kepada orang yang menanyakan. Senyuman itu dapat mengisyaratkan seribu makna. Silahkan mereka mengartikan sendiri dengan versinya masing-masing apa makna di balik senyuman yang kita berikan. Tapi ingat, senyumannya harus ikhlas ya, jangan sampai senyum yang diberikan itu senyum yang tidak semetris. Hehehe.
Nah, kalau sudah kasih senyum, jangan lupa minta orang yang menanyakan untuk mendo’akan kita. Maksudnya bantu do’akan agar pertanyaan yang diberikan segera menemukan jawaban. Jawaban yang tentunya pas, pas di hati si penanya dan ditanya. Kalau ditanya kapan wisuda, balas dulu dengan senyuman yang diikuti dengan jawaban seperti ini ‘iya tante/om, minta do’anya ya semoga saya bisa wisuda tahun ini’. Simpel kan? Tetap berpikiran positif, jangan sampai kesal dan galau untuk ‘kapan’ yang selalu ada.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”