Selamat sore menuju malam, kutuliskan sebuah surat untuk kalian yang katanya berteman dengan pasanganku dimana pun kalian berada. Kupikir kita sepakat, bahwa perempuan adalah makhluk yang mulia. Kau juga tahu bahwa perempuan itu hidupya dirawat bumi dan dijamin oleh langit. Tapi sayang, aku harus mengatakan bahwa hal tersebut hanya berlaku bagi perempuan-perempuan yang tidak pernah menyakiti perempuan lainnya.
Hal tersebut hanya berlaku bagi perempuan yang menjaga batas dari sebuah pertemanan. Sebentar, biar kujelaskan sedikit, ini bukan soal aku melarang pertemanan kalian. Tapi marilah kita belajar untuk paham sebagai seorang perempuan.
Apakah kau pernah merasakan cemburu? Jika iya berarti kau paham bahwa cemburu itu tidak enak, menyiksa, dan menyebalkan. Semua menjadi runyam, kerjaan terbengkalai, nafsu makan hilang, komunikasi buruk hal itu bisa diakibatkan oleh cemburu.
Aku yakin, mana mungkin kau tidak pernah merasakan cemburu, bagaimana rasanya ketika pasanganmu berdekat-dekatan dengan perempuan lain, apa perasaan mu? Jika kau merasa hal itu biasa-biasa saja, mungkin kau harus mulai belajar arti memiliki ya. Kau berkilah semua atas nama persahabatan kalian. Tapi pernah kah kau berpikir bagaimana perasaan perempuan yang menjadi pasangan sahabatmu itu?
Baiklah, mungkin bagi kalian aku adalah orang baru, kau lebih tahu dia sebelum aku, kau lebih paham dia daripada aku, sudah kubilang, aku hanyalah orang biru yang bisa saja kau katakan aku sebagai pengganggu. Tapi marilah belajar, bahwa sahabatmu telah memilihku untuk menjadi pasangan, bisakah untuk menjaga jarak?
Aku tidak paham apakah kau menganggapku ada atau tidak, dengan segala macam yang sudah terjadi apakah harus setiap hari aku cemburu? Rasanya aku hanya akan menghabiskan waktu saja. Biar kubisikkan padamu sesuatu, “Hei, aku tidak pernah melarang persahabatan kalian, hanya saja kau harus paham untuk menjaga jarak, kau harus tahu batasan. Kau pernah merasakan cemburu? Itu tidak enak.”
Bagaimana jika suatu hari nanti ada perempuan lain yang mengirim pesan kepada pasanganmu dan mengatakan, “Rindu”? Lalu menggodanya dan ingin berpacaran dengan pasanganmu. Kau masih menganggap itu bercanda yang wajar? Kemarilah, biar ku bisikkan kembali, “Hei, hati semua orang berbeda. Jika bagimu wajar, belum tentu bagi perempuan lain juga sama. “.
Cobalah sedikit saja untuk mengerti. Suatu saat, kau pun akan mempunyai laki-laki yang akan kau jaga dengan sedemikian jiwa dan raga dari segala gangguan, bahkan dari gangguan perempuan juga. Marilah saling mengerti, marilah saling paham. Dari lubuk hati yang terdalam, aku tidak akan mengambil sahabat kalian, aku hanya mengambil dirinya sebagai pasanganku. Kau mengerti? Ayolah jangan keras kepala!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.