Untukmu Pria yang Pernah Aku Kagumi Dalam Diam, Semoga Kamu Bahagia dengan Calon Makmum Pilihanmumu.

Seorang wanita yang terlanjur mencintaimu dengan segenap doa yang kupanjatkan setiap waktu

Kamu masih ingat pertama kali kita bertemu? Jika tidak, ijinkan aku  kembali mengingat masa-masa saat pertama kali bertemu. 3 tahun yang lalu kita menjadi mahasiswa baru di jurusan yang sama namun kelas berbeda. Hari itu adalah kumpulan organisasi fotografi kampus, kita duduk bersebelahan dan kamu yang pertama kali menyapa. Awalnya aku biasa saja tapi kamu mulai ramah denganku. menanyakan banyak hal termasuk hobi. Dan fakta yang membuat kita nyambung adalah ternyata kita satu jurusan hanya saja berbeda kelas. Ditambah lagi kita mempunyai kesamaan hobi selain fotografi yaitu hiking.

Advertisement

Seiring berjalanya waktu perasaan ini mulai tumbuh tanpa bisa aku membendungnya. Aku jatuh hati padamu tiba-tiba. Tanpa rencana dan tanpa aba-aba. Jangan Tanya mengapa aku bisa jatuh cinta padamu, meski kita belum lama kenal. Sebab akupun tak pernah temukan jawabnya. Aku hanya merasa nyaman setiap kali berada di dekatmu. Sebab perihal cinta aku tidak bisa memilih dengan siapa harus jatuh cinta. Kita sempat saling mengagumi meski tidak pernah sama-sama di ungkapkan. Kamu pernah membuat hari-hariku terasa begitu indah. Barangkali jatuh cinta adalah tentang diam. Diam-diam mencintaimu dan diam-diam mengirim salam lewat doa-doa yang dilangitkan. Aku tidak ingin terburu-buru dalam memaknai perasaan ini. Biarkan sang pemilik Cinta yang berkendak untuk menyatukan dalam ikatan halal atau mengikhlaskanmu dengan yang lain.

Aku menyadari kita hanya dua orang asing yang saling menyimpan rasa masing-masing. Aku dengan perasaanku yang mengagumimu dan kamu dengan perasaanmu yang tidak pernah aku tahu. Kita hanya dua orang yang tanpa sengaja di pertemukan dengan hobby yang sama. Meski sebenernya aku percaya bahwa Tuhan selalu punya alasan mengapa kita di pertemukan. Aku selalu berusaha sekuat tenaga menyambut rasa ini dengan sederhana, cukup menyebut namamu dalam doa. Bukan tidak berani mengungkapan persaan ini. Tapi, sebagai perempuan aku punya prinsip yang harus dipegang. Ada hal-hal yang harus dijaga hingga tiba saatnya Tuhan menyatukan.

Aku pernah mendoakanmu pada sepertiga malam. Berharap kamu pun sama, tapi nyatanya do’a mu bukan untuku. Tapi untuk wanita lain yang kau cintai. Untuk perempuan pemalu sepertiku, apa yang bisa  dilakukan selain mendoakanmu. Meski tidak berakhir sesuai yang aku harapkan, biarkan do’aku menjadi caraku mencintaimu sebagaimana mestinya.

Advertisement

Tuhan sangat romantis mengatur semuanya dengan begitu indah. Takdir telah bekerja dengan baik. Aku mendapat jawaban atas segala penantian. Kamu telah dipertemukan dengan perempuan yang menghuni hatimu secara utuh. Sedangkan aku ? Biarkan perasaan ini hilang seiring berjalanya waktu. Jatuh cinta denganmu barangkali mengajarkanku artinya ikhlas. Karena apa-apa yang kita inginkan tidak semua bisa kita miliki. Tapi Tuhan lebih tahu apa yang kita butuhkan.

Aku percaya sebaik-baik cinta adalah menjaga. Menjaga agar tetap utuh hingga waktunya tiba. Meski tidak berakhir bahagia, tidak apa-apa. Setidaknya Tuhan sudah menjawab segala doa-doa yang aku panjatkan setiap waktu. Agar waktuku tidak habis untuk memikirkan dan menunggumu. Semoga kamu bahagia dengan calon makmumu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Membaca & Menulis