Setiap wanita tak ingin disakiti, tak ingin dikhianati. Seberapa besarpun rasa cinta itu. Jika terus menerus dikhianati, pasti cinta akan menunjukan jalan dan memilih pergi. Tapi tak ada kata penyesalan dalam hidupku. Malah aku bersyukur krn dipertemukan denganmu. Lelaki kharismatik, yg pernah membuatku nyaman, yg pernah mewarnai hari2 ku beberapa tahun ini.Â
Aku berterima kasih padamu, wahai lelakiku…
Karena kau kenalkan aku dengan pengkhianatan. Kau ajarkan aku sebuah kesabaran, kau berikan aku cinta (entah apa menurutmu) yang sangat kubutuhkan.
Terima kasih lelakiku…
Karena kau tunjukkan padaku dan membiarkan aku mengetahui sifatmu sesungguhnya. Terima kasih, lelakiku.. krn kau mengabaikanku selama sisa perjalanan kita. Hingga aku menyadari, rasa bosanmu membawa kau berlari dariku.
Tapi kenapa tak kau bicarakan denganku? Kau takut melukaiku? Tidakkah kau sadar, dengan sikapmu yg dingin dan selalu menghindar dariku itu membuatku terluka sangat dalam? Mana sikap ksatria yg selama ini kau pertontonkan didepanku? Jika mengucap kata pisah saja kau tak berani.Â
Aku pikir, hanya wanita yg suka memberi kode tak jelas pada lelaki. Tapi ternyata lelakiku juga seperti itu. Kau bilang lebih baik kita berteman tapi kau akan selalu menjaga hubungan baik kita setelahnya. Aku sangka itu hanya ucapan basa basi yang kau lontarkan saat kita berselisih paham. Krn setelah kau berucap begitu, kau memelukku dan mengucapkan maaf atas kesalahpahaman yg baru terjadi. Berjanji akan memperbaiki sikap dan melanjutkan hubungan kita.
Sungguh lemahnya diriku, mendengar kau berucap seperti itu saja, langsung hilang amarah ini dan menerima mu kembali.Â
Tapi rupanya, baru aku sadari jika ucapanmu itu adalah kata perpisahan yg tak sanggup kau jelaskan maknanya. Tak mau kau garis bawahi. Tak berani kau tegaskan intinya. Kau tak mau aku terluka? Wahai lelakiku, ini adalah luka terdalam dan tersakit yg pernah ku rasa seumur hidupku.Â
Kau datang, merayuku, mengumbar janji membuatku nyaman, membuatku membutuhkanmu dan setelah aku tergoda membuka pintu hati, kau berlalu tanpa kata. Ya ! Setelah kau peluk aku, sebulan yg lalu. Setelah kau lakukan salah yg sama, setelah aku berdamai dengan keadaan. Setelah hari indah yg kau ciptakan, kau pergi tak kembali. Tanpa kabar, tanpa berita…
Sampai aku lupa merdunya suaramu, sampai aku asing akan rupamu.. tapi masih aku rindukan hangatnya pelukmu, masih aku nantikan dering dari mu. Masih aku dambakan hadirmu..
Aku masih menantimu. Walau aku tau kau sudah berlari meninggalkanku. Tapi aku masih menantimu untuk mengucapkan kata pisah.
Selama ini aku yg bertanya kabar terlebih dahulu, menyemangati harimu,mengirimimu kata2 indah agar kau ingat jika disini ada aku yg menyayangimu. Tapi entah mengapa, setelah kau pergi aku merasa tak perlu lagi melakukan itu. Aku tak berniat menelponmu sama sepertimu yg mungkin tak menyimpan nomorku lagi. Aku biarkan kau pergi…
Karena aku lelah dan baru kusadari hatiku sudah hancur. Tak tau lagi bagaimana menyatukannya kembali. Maka…sekali lagi kubiarkan kau pergi.. aku tak akan mencarimu. Jika itu inginmu..
Terima kasih lelakiku..
Aku memaafkanmu, tapi tak akan aku lupakan perbuatanmu…
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”