Untuk terakhir kalinya izinkan saya untuk menuangkan perasaan saya lewat secarik surat memilukan ini. Meskipun sudah tak pantas rasanya untuk mengemis cinta darimu atau memohon dirimu untuk kembali dalam pelukanku karena menyadari kenyataan kini tak lagi sama engkau telah menjadi miliknya dan hampir menjadi seutuhnya sedang aku tak pantas untuk berharap lebih. Namun aku juga tak kuasa menahan gejolak rindu dan perihnya perpisahan ini. Apa aku masih terjebak dalam masa lalu atau terjebak dalam cinta sepihak? Entahlah… aku mencoba menjalani hidupku dengan sebaik-baiknya mengembalikan tawa dalam hari-hariku yang pernah kelabu tapi tak bisa kupungkiri bayangmu terus saja melintas dan melekat dalam memori.
Ketika kudengar kabar tentang pertunanganmu dengannya semakin pilu hati ini menyadari tak ada lagi harapan untuk bisa bersua dan bersama. Kau telah menjadi milik orang lain, lalu bisakah aku mengikhlaskanmu sepenuhnya? Akan kucoba meskipun aku tak yakin bisa. Saat menyapamu dan kutanyakan kebenarannya tanpa rasa iba kau katakan iya dan tak mengelak. Tahun demi tahun berlalu setelah hari itu aku semakin menyadari bahwa sebenarnya hanya aku saja yang sungguh-sungguh mencintaimu dan aku memilih bodoh dan kalah dalam pertarungan cinta.
Â
Bagaimana bisa kau menyuruhku untuk membuang semua kenangan kita? Bagaimana bisa kau meminta maaf setelah semua yang kau perbuat padaku? Aku tidak pernah baik-baik saja.. jika dengan membuang pemberianmu bisa menghapus perasaanku padamu maka akan kubuang dan kubakar hingga tak tersisa. Jika dengan memaafkanmu bisa membuatku lupa dengan kesalahan yang kau lakukan maka aku berharap untuk tidak pernah menganal dan bertemu denganmu. Karena bertemu dan jatuh cinta denganmu adalah penyesalan yang paling kusesali.Â
Â
Ada banyak orang diluar sana yang ditinggal pergi kekasihnya, percayalah tidak ada orang yang tulus dan ikhlas menerima perpisahan menyakitkan. Mereka hanya mencoba untuk terbiasa meskipun menyembunyikannya dengan topeng kepura-puraan. Menjalani hidup dengan luka dihati yang tidak akan pernah sembuh, menyerah pada kehidupan tidak akan membuatnya terasa lebih baik. Tapi meyakini bahwa Tuhan tidak pernah salah sebab Ia akan mempertemukan kita dengan orang yang tepat.
Â
Untuk kamu yang akan menempuh hidup baru, terimakasih pernah menjadi orang terdekatku, mendengarkan keluh kesahku. Ingat aku sebagai orang yang pernah hadir dalam hidupmu. Kita pernah melewati banyak cerita penuh haru dan mendebarkan sebelum pada akhirnya semesta membuat kita menjadi asing. Ku harap tidak akan ada lagi seseorang diluar sana yang terjebak dalam kenangan mereka karena bagaimana pun juga hidup terus berlanjut. Mari menyambut yang datang dan melepaskan yang pergi. Sesuatu yang ditakdirkan untuk kita tidak akan pernah pergi.
Â
21 Juli 2023
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”