Dengan rasa berat hati lagi, aku harus merelakan kamu untuk pergi meninggalkanku. Bukan tanpa sebab aku melakukan itu, tapi banyak sekali pertimbangan yang harus kufikir matang-matang, yang harus kufikir bagaimana kedepanya jika kamu terus menerus bersamaku. Aku sadar, akan lebih dalam perasaan sakit hati yang akan kamu rasakan jika kamu tetap bersamaku.
Aku tidak masalah jika kamu menganggap bahwa aku adalah wanita terkejam yang pernah kamu kenal, menganggap aku sebagai wanita paling munafik dan tidak punya hati, tega menyakitimu sedalam ini, sampai pada akhirnya kamu membenciku dan seakan-akan sudah tidak mau mengenalku. Tanpa kamu tau, aku merasakan sakit juga yang jauh lebih dalam.
Membohongi perasaan sendiri, demi kamu yang menurutku sangat baik hati dan aku yang sangat tidak pantas bersamamu. Tanpa harus kamu tau, seberapa sakit yang kurasakan juga, saat aku memutuskan untuk mengakhiri semuanya, dan aku yang merelakanmu untuk mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dan lebih peduli padamu.
Hari demi hari aku lewati tanpa kamu, seperti ada yang hilang. Seperti hilang semangat. Awalnya kuanggap semuanya akan baik-baik saja, toh sebelum ada kamu aku bisa melewati hari-hariku dengan baik. Tapi, ternyata semuanya salah. Seperti ada yang kurang. Kamu yang selalu menyemangataiku, menemani hari-hariku, tapi dengan sekejap kamu menghilang. Berat kulewati hari-hariku tanpa ada kamu, tanpa ada suara kamu. Namun, aku sadar, itulah konsekuensi dari keputusan yang sudah kupilih.
Kamu, laki-laki baik hati yang pernah kukenal. Terimakasih atasa kebaikanmu dalam menemaniku dulu, dalam menyayangiku dulu (Entah saat ini masih atau tidak). Awalnya aku berharap, kamu masih mau menemaniku, melewati semua masalah yang sedang kualami saat ini. Tapi, rasanya itu sangat egois, karena aku sadar bahwa tiap manusia pasti punya masalah masing-masing dalam hidupnya.
Hatiku, aku tau kau bisa melewati semua ini dengan baik, namun tidak bisa aku bohongi kalau masih ada sedikit rasa untuk dia yang dulu pernah kusakiti. Tetaplah bersabar, tetaplah kuat menahan rasa sakit (yang lagi dan lagi) sedang kau rasakan dan juga hasil dari kesalahanku sendiri.
Dan untuk kamu (lagi), aku hanya bisa mendoakan kamu, semoga kamu bisa mendapatkan wanita yang baik hati, jauh lebih baik dan tulus dibanding aku. Bukan maksudku untuk melupakan kamu, tapi aku tidak bisa egois, memintamu untuk mengerti semua maksudku, tanpa mengerti perasaanmu. Mengertilah, bukan maksudku untuk menghilangkanmu dari hidupku. Tapi, semata-mata hanya karena aku tidak bisa terus menerus membuatmu merasa sakit karena kehadiranku yang tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan.
Aku, yang (masih) menyayangimu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.