Untuk Dirimu yang Kuharapkan Berdiri di Altar Bersamaku Suatu Hari Nanti

Kamu adalah satu-satunya pria yang selalu kurenungakan dalam setiap doaku kepada Tuhan, bahkan seringkali kubermimpi kita dapat bersama, saling menatap, dan tersenyum ketika berdiri di sana. Di tempat yang suci mengukir janji untuk hidup semati di hari yang kuimpikan.

Advertisement

Adakah kamu pernah memikirikan hal yang sama ?

Kita memang tidak pernah tau sampai kapan cinta kita akan berahir, sampai kapan kamu bosan mendengar sebuah kata yang selalu kuutarakan setiap waktu dengan nada yang sama, katamu dengan mengulang kata-kataku setiap saat ketika aku melarangmu untuk merokok

“ Iya, untuk hidup kita nanti, sayang “

Advertisement

Diriku selalu tertawa ketika kamu mengulanginya dan pada saat itu kamu memasukkan rokokmu lagi. Mungkin nanti setelah kita mengukir cinta disana, kamu selalu mengatakan hal yang sama.

Kita memang tidak pernah berjanji sebelumnya untuk mati bersama, bahkan hingga menikah. Lucu ya, aku yang mengharapkan doa yang mungkin saja kamu belum memikirkan hal itu, tapi melihatmu bekerja dengan giat, menabung, dan bersikap kepada orang-orang yang kucintai, aku sungguh yakin bahwa cinta kita akan selamanya.

Advertisement

Kamu ingat bukan, bahwa kamu pernah berkata padaku

“ Hidup itu harus direncanakan, dan aku telah melakukannya “

Jujur aku tidak ingin terlalu membuang kata-kata percuma untukmu, karena aku hanya ingin Tuhan mendengarnya. Harapanku tentang kita, bagaimana kita melalui waktu setiap hari yang tidak mudah. Hingga disaat titik kehidupan ini kita saling menjaga satu sama lain dan yang sama kita ketahui.

Seringkali aku bersyukur kepada Tuhan, bahwa aku dipertemukan padamu di tempat yang tidak pernah kita duga sebelumnya, yakni jatuh cinta. Kamu adalah awalku yang terbaik yang tidak pernah kutemukan sebelumnya, apalah dari wanita yang tidak pernah menyentuh cinta? Yang merasa bahwa tidak ada satupun pria yang membuatnya tertarik. Ketika kamu hadir rasa puas dan egoku runtuh seketika, disaat itu kamu membawa warna yang berbeda, bahwa setiap perempuan yang lahir membutuhkan laki-laki, karena perempuan ada karena rusuk laki-laki. Pertemuan itu sungguh mengharukan untuk kukenang hingga hari ini.

Biarkanlah hari ini saja, diriku memahami hatiku untuk jumpa malam ini, jika kamu temukan ungkapan cinta yang konyol untukmu, dan membuatmu merasa malu. Maafkan aku. Aku memang bukan perempuan yang pandai mengungkapkan hati lewat kata, tapi aku hanya bisa menuliskannya. Ketahuilah bahwa detik ini yang kupercayai untuk menjaga hatiku hanyalah dirimu.

Satu ungkapan dariku, pria yang kucintai dari doa yang pasti kepada Tuhan.

Menikahlah denganku, aku akan menjadi wanitamu selamanya.

Amsterdam, Belanda, 11 Oktober 2016

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

pencinta kopi rasa choccocino, dan kamu. Sembari menunggu hujan berhenti ditengah kita.

6 Comments