Entah yang keberapa kamu memainkan perasaan dan kepercayaan ini yang pasti aku tidak menghitungnya. Bagiku kamu tetap sama, tetap punya tempat di hati aku untuk berlabuh. Terbesit dalam ingatan, agar aku menjauh dari kamu dan melenyapkan semua memori tentangmu di ingatanku. Tapi entah kenapa itu sangat sulit untuk dilakukan. Aku ingat betul saat kamu meninggalkanku dengan alasan tak jelas yang kau kirimkan lewat pesan singkat.
Itu pertama kalinya kamu mengingkari janjimu, mengingkari semua omong kosongmu, bahkan sampai rela mengingkari janjimu kepada orangtuaku. Sungguh di luar dugaan, dan aku sendiri pun masih tidak percaya kalau kamu bisa setaga itu dengan hubungan yang hampir berjalan sepuluh bulan.
Maaf, bagiku kamu hanya sebagai adik saja, tidak pernah lebih.
Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan pun aku lalui. Life must go on! Begitu kata teman-temanku. Aku sudah mengikhlaskan dia tercatat hari itu juga saat dia mengirimkan pesan singkat itu. Mengikhlaskan, bahkan sampai memaafkan pun sudah aku lakukan. Aku tidak pernah membencinya walau sedikit pun. Bagiku dia anugerah yang sudah Tuhan kirimkan padaku. Soal dia tetap tinggal dengan kita atau malah pergi meninggalkan kita itu sudah Tuhan rencanakan.
Yakinlah setelah hati yang patah pasti akan ada sepotong hati yang baru yang sudah Tuhan rencanakan untuk kita.
It’s all part of the plan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.