Apa kabar calon mertua? Semoga anda sehat selalu dan dalam lindungan Allah SWT. Masih ingatkah dengan saya? Pasti ingat sekali. Aku laki-laki yang memacari anakmu selama 3 tahun yang anda anggap tampang saya seperti preman dan masa depan suram.
Saya ingat sekali saat pertama saya berkunjung di rumah anda. Anda menjabat tangan saya dengan erat kemudian pergi tanpa sepatah kata. Dan calon ibu mertua pun sama sekali tak muncul batang hidungnya. Waktu itu saya berpikir mungkin karena baru pertama kali dan belum kenal dengan saya.
Dan setelah saya berpikir lebih jauh. Dulu waktu sebelum saya ada hubungan dengan putri anda, ada lelaki yang menjalin hubungan dengan putri anda, dan anda sangat setuju dan sangat mendukung laki-laki itu. Kenapa saya tidak? Apa karena saya tidak rapi? Tidak kaya? Tidak sederajat dengan anda? Apa tampang saya tidak pantas bersanding dengan putri anda yang cantik jelita? Atau karna saya dari keluarga yang biasa-biasa saja? Dalam hati ingin sekali saya menghujani anda dengan pertanyaan ini.
Waktu pun terus berlalu sampai tiga tahun tetap saja tidak ada perubahan sedikit pun. Dan saya mundur putri anda untuk bertanya kepada anda, "Kenapa calon mertua bersikap seperti itu? Jika tidak suka, lalu seperti apa menaNtu idaman yang diharapkan?" Dan jawaban anda "Mantapkan pilihanmu, nak. Sholat malam minta petunjuk." Jlebb!!
Seketika pikiran saya buyar, jantung bedebar, badan terasa tidak bisa digerakan. Saya sangat mengerti maksuD anda, dan sangat paham. Mungkin karena putri anda sebentar lagi mendapat gelar S1, dan anda menginginkan calon menantu yang setara dengan putri anda yang bisa mengangkat derajat anda, mengingat keluarga besar anda memang semua orang berhasil dan punya jabatan.
Dan dari sini saya sudah bisa menyimpulkan, di mata anda saya ini sangat memalukan. Maaf jika ini sangat kasar. Saya tidak jauh beda dengan mantan calon menantu anda yang sebelumnya, hanya saja dia lebih berada dan berasal dari keluarga yang di segani di kampung anda.
Untuk calon mertua, saya sama sekali tidak membenci anda saya sangat sayang dengan anda, putri anda, dan keluarga besar anda. Saya sangat menghormati anda dan keluarga besar anda. Saya akan berusaha agar bisa satu frekuensi dengan keluarga anda. Dari sini saya taHu bagaimana cara menghargai seseorang. Terima kasih.
Dari calon menantumu…
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”