Berangkat dari ayat pertama yang diturunkan dalam Al-Qur'an, 'Iqra' yang artinya bacalah. Ayat itu berusaha menegaskan bahwa setiap kita dituntut untuk membaca. Secara umum, membaca adalah aktivitas menyerap kata demi kata yang tertulis pada suatu media, misal buku. Membaca sangat penting dan memberikan banyak manfaat. Dengan membaca, kita akan memperoleh suatu pengetahuan baru.
Namun, banyak yang mengatakan bahwa membaca adalah aktivitas yang membosankan. Maka dari itu, orang-orang banyak yang tidak suka membaca. Bahkan ada pula yang membaca hanya sebagai penghantar tidur karena mereka menganggap bahwa aktivitas membaca berdampak pada rasa kantuk.
Padahal membaca adalah jendela dunia. Dengan membaca, seseorang akan memperoleh pengetahuan tentang setiap sisi di dunia yang luas ini. Membaca juga menjadi alternatif ketika seseorang akan meninggalkan jejak pena melalui tulisan. Ya, membaca sangat dibutuhkan sebelum memulai untuk menulis. Tanpa membaca, ide yang dikemukakan akan terasa hambar karena tidak didukung oleh berbagai sumber atau riset terdahulu.
Sebagai contoh untuk membuat skripsi, tesis, disertasi dan/atau artikel ilmiah lainnya, setidaknya membutuhkan beberapa literatur guna menentukan tinjauan bahasan yang akan dijadikan bahan penelitian lapangan. Semakin banyak membaca, pengetahuan yang berkaitan dengan hal yang akan ditulis semakin bertambah. Hal itu menjadi faktor utama yang memudahkan seorang penulis untuk menuangkan ide-idenya dalam sebuah tulisan.
Seorang penulis yang baik tentu perlu menyelami berbagai informasi yang ada dalam sederetan teks-teks apa saja. Jadi, dari aktivitas membaca itu akan diperoleh hasil yang mampu menunjang tulisannya dan juga dapat menambah referensi penulis.
Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Tarigan dalam bukunya yang berjudul "Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa", ia mengatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Membaca bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh para penemu. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian atau fakta (reading for details or facts).
Setelah membaca seorang penulis akan mendapatkan pengetahuan baru yang akan mengubah pandangan berpikirnya. Penulis akan melakukan interpretasi terhadap hasil yang diperoleh melalui membaca agar diperoleh suatu perspektif yang ia pahami. Dari sanalah seorang penulis akan menuangkan ide yang dipadukan dengan sumber literatur yang telah dibaca menjadi sebuah tulisan. Dimana tulisan tersebut bisa menjadi pedoman bagi penulis-penulis lainnya suatu saat nanti.
Membaca tidak melulu dilakukan melalui buku fisik, meski ini jauh lebih baik. Seiring pesatnya perkembangan internet, buku-buku telah didigitalisasi sehingga tidak perlu membeli atau pergi ke perpustakaan untuk membacanya. Selain itu juga telah banyak artikel atau berita-berita yang diterbitkan melalui media online serta jurnal dan novel yang tersedia dalam bentuk ebook. Bahkan media tersebut memberi fasilitas tersebut secara cuma-cuma. Hal ini menjadi peluang besar bagi seseorang yang memang haus akan ilmu pengetahuan. Tanpa harus membeli buku, mereka dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk menambah daftar bacaan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”