Untouched Tourism: Wisata Teluk Toran Fakfak Papua Barat

Papua merupakan pulau paling ujung timur Indonesia yang sangat tersohor akan keindahan alam dan budayanya. Siapa yang tak mengenal Raja Ampat, sebuah gugusan pulau di Papua Barat yang sangat indah dengan wisata bahari yang telah mendunia karna memiliki keanekaragaman spesies terumbu karang dan ikan yang menjadikannya kawasan megabiodiversity. Berbicara soal destinasi wisata Papua, tentu Kepulauan Raja Ampat hanyalah satu dari sekian keindahan yang Tuhan anugerahkan untuk bumi cenderawasih.

Masih banyak daerah-daerah di Papua yang memiliki keindahan alam dan objek wisata yang tidak kalah dengan Raja Ampat dan pada umumnya objek wisata tersebut belum tersentuh sama sekali (untouched) oleh manusia terlebih pengembangan pariwisata secara massif. Satu dari keindahan alam yang tersembunyi di Papua yakni Teluk Toran yang terletak di Kabupaten Fakfak Papua barat. 

Teluk Toran merupakan sebuah teluk yang terbentang membentuk pulau-pulau bebatuan karst dengan mayoritas tumbuhan anggrek diatasnya serta pada garis pantai yang dimilikinya terdapat hamparan pasir putih yang cukup luas. Teluk Toran secara astronomis terletak pada 132°46’ BT dan 3° 38’ LS dan secara administratif termasuk di dalam wilayah Kampung Mas dan Antalisa Distrik Karas, Kabupaten Fakfak Papua Barat. Dalam literatur bahasa lokal setempat, kata “Toran” berarti “Batu duduk” karna  spot wisata Teluk Toran ini memang merupakan bebatuan karst yang posisinya berada di bawah kaki Gunung Bay.

Teluk Toran juga memiliki panjang garis pantai ± 4.200 M dan di sepanjang lepas Pantai Toran terdapat atol-atol dengan kondisi perairan yang jernih dengan kisaran jarak pandang dalam air berkisar ± 25 M yang menjadikan perairan ini baik untuk pertumbuhan ekosistem karang dan habitat berbagai jenis biota laut lainnya. Teluk ini juga memiliki laguna yang cukup luas ± 1 Ha, terdapat sistem aliran goa berair yang bermuara ke laguna. 

Adapun Jarak tempuh dari kota Fakfak ke Teluk Toran ± 50 menit menggunakan Speed Boat dan ± 2 jam menggunakan longboat dengan 1 (satu) mesin 40 PK. Jaraknya yang cukup jauh dan hingga saat ini relatif sulit dijangkau karna keterbatasan moda transportasi dari pusat Kota Fakfak membuat Teluk Toran menjadi daerah wisata yang tersembunyi dan tak terjamah manusia serta pengembangan pariwisata yang belum memadai. 

Padahal jika dikembangkan secara serius oleh pemerintah kedepannya, Teluk Toran dapat menjadi wisata unggulan di Papua barat bahkan bukan tidak mungkin menyaingi Raja Ampat seperti Teluk Triton di Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Hal ini tidak berlebihan karna Teluk Toran sendiri memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan diantaranya wisata pantai & bahari, wisata memancing (fishing-tourism), ekowisata burung (Bird Watching), serta sebagai tempat tumbuhnya berbagai jenis anggrek yang berpotensi dijadikan spesimen ekowisata.

Bagi sobat Vakansy yang ingin berenang dan berselancar, maka pantai di sepanjang Teluk Toran ialah lokasi yang sangat cocok. Adapun pengunjung yang menyukai  ekowisata, selain menikmati keindahan alam di Teluk Toran juga bisa mengamati burung karna teluk ini merupakan kawasan migrasi beberapa jenis burung serta sobat yang ingin wisata memancing juga tempat ini sangat cocok untuk memancing berbagai jenis ikan. 

Selain aktivitas berenang & berselancar di pantai, ekowisata burung (bird watching), wisata memancing (fishing tourism), dan sebagai tempat menemukan anggrek Papua yang sedang mekar, Teluk Toran di Kabupaten Fakfak Papua barat juga merupakan salah satu tempat terbaik untuk memburu matahari terbenam (sunset), keindahan gugusan karst dipadu dengan suasana senja ketika matahari mulai terbenam ialah momen indah yang harus sobat abadikan jika berkunjung ke Teluk Toran. Jika sobat ingin memiliki foto terbaik dengan latar belakang matahari terbenam (sunset) di Teluk Toran, cukup dengan berdiri diatas bebatuan karst dengan pose yang sesuai maka momen indah sudah sobat dapatkan disini. 

Adapun untuk mengembangan Teluk Toran sebagai objek wisata yang berkualitas tentunya perlu kerja sama semua pihak dari masyarakat lokal hingga pemerintah daerah, memaksimalkan potensi dan membuat master plan pengembangan pariwisata.