Tunggulah Aku di Surga, Wahai Bidadari Hatiku

Kisah cinta di antara kita memang sudah berlalu. Akan tetapi semua kenangan indah yang pernah kita ciptakan dulu masih tersimpan di dalam sanubariku. Masih teringat jelas indah senyumu, yang selalu membuatku rindu akan hadirmu di sisiku. Semua canda dan juga tawa yang pernah kita bagi bersama, akan kuingat untuk selamanya. Karena memang hanya itu yang tersisa dari perjalanan panjang cerita cinta kita.

Advertisement

Tak pernah kukira sakit yang kamu derita secara tiba-tiba tanpa tahu penyebabnya, membuatku harus kehilanganmu untuk selamanya.

Walaupun kenyataannya cerita cinta kita tidak berakhir bahagia seperti yang ada di novel atau buku cerita. Aku tetap bersyukur dan bahagia karena telah mencintai dan dicintai oleh wanita yang luar biasa sepertimu.

Aku tak menyangka, kisah cinta kita yang berjalan bertahun-tahun lamanya berakhir begitu saja. Bukan karena kita sudah tak saling cinta, akan tetapi kita berpisah karena takdir Yang Maha Kuasa.

Advertisement

Dulu, aku kira takkan pernah ada yang bisa melebihi cinta dan kasih sayang yang kuberikan untukmu. Akan tetapi aku salah karena ternyata ada yang lebih menyayangi dan mencintaimu daripada aku, yaitu Tuhan Sang Pencipta seluruh alam. Begitu sayang dan cintanya Tuhan kepadamu, hingga akhirnya Tuhan memanggil dirimu untuk kembali ke sisi-Nya dan meninggalkan diriku sendiri di dunia.

Aku sadar bahwa kamu memang bukan milikku seutuhnya. Karena kenyataannya adalah aku, kamu, dan seluruh makhluk di alam semesta ini adalah milik Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa.

Advertisement

Tetapi mengapa harus kamu yang menghadap Tuhan terlebih dahulu? Mengapa bukan aku? Sempat aku berpikir mengapa Tuhan begitu kejam pada diriku. Karena sudah mengambil sesuatu paling berharga dalam hidupku, yaitu kamu bidadari hatiku. Tapi aku sadar, ini semua sudah menjadi takdirmu dan takdirku yang harus tetap aku jalani, meski menyakitkan di hati.

Apakah kamu tahu, bagaimana keadaanku di saat menerima kenyataan yang menyakitkan seperti itu?

Hatiku hancur berkeping-keping di saat aku tahu,bahwa aku harus kehilanganmu. Jiwa dan ragaku hidup, akan tetapi pikiran dan hatiku mati. Kesedihan yang aku rasakan membuat diriku tak berdaya. Kurang lebih saat itu aku seperti mayat hidup.Saat itu aku benar-benar terpuruk. Air mataku terus mengalir tiada henti, saat aku menyadari bahwa aku telah sendiri tanpa hadirmu lagi.

Setelah kepergianmu, sabar, tabah, dan ikhlas adalah pedoman hidupku.

Sudah satu tahun berlalu semenjak kepergianmu. Sabar, tabah, dan ikhlas. Itu semua sudah aku lakukan. Akan tetapi aku masih belum bisa melupakan semua tentangmu dan kenangan bersamamu. Sering kali air mata menetes di pipiku ketika aku terkenang akan dirimu. Aku tahu tidak baik untuk mengingat dan mengenang masa lalu, tetapi apa boleh buat karena hatiku masih belum bisa melupakanmu.

Engkau masih yang terindah

Indah di dalam hatiku

Mengapa kisah kita berakhir

Yang seperti ini

(Sammy simorangkir-kesedihanku)

Tidak bisa kupungkiri bahwa hingga saat ini kamu masih yang terindah di dalam hatiku. Semua kenangan bersamamu, masih kusimpan di lubuk hatiku. Dan mungkin kisah cinta dan semua kenangan kita akan abadi di dalam hatiku. Saat ini aku hanya ingin mengembalikan senyum dan tawa yang sempat hilang bersama kepergianmu meninggalkanku. Aku tahu ini semua tidaklah mudah, tapi aku yakin pasti bisa.

Untukmu Bidadari Hatiku,

Hanya lantunan doa yang bisa aku persembahkan untukmu. Karena memang hanya itu yang bisa aku lakukan. Aku selalu berdoa, semoga Tuhan menghapus semua dosa dan kesalahan yang pernah kamu lakukan selama hidup di dunia. Aku juga selalu berdoa semoga Tuhan menerima semua amal ibadah dan kebaikan yang pernah kamu lakukan di dunia. Aku selalu berdoa, semoga Tuhan memberikan tempat yang layak dan paling indah untukmu, yaitu surga-Nya. Semoga kamu bahagia di surga.

Sekarang aku hanya ingin terus memperbaiki apa yang salah pada diriku. Aku akan berusaha menjadi versi yang terbaik dari diriku. Aku akan terus berusaha memantaskan diriku di hadapan-Nya. Agar kelak jika sudah tiba waktuku untuk menghadap-Nya, kita diberi kemudahan untuk bertemu di surga-Nya. Sabar ya, tunggulah aku di surga, bidadari hatiku.

Aku, pria yang sangat mencintaimu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

~Simple~