Waktu terus saja berjalan, sesuai kaidahnya. Ternyata kita sudah berbeda sejak awal. Dari jarak, suku, pandangan, bahkan takdir kita bersebrangan. Kita sudah berjalan, menuju takdir kita masing-masing.
Aku sedang mengeja kata, berusaha bangkit meski harus merangkak setiap harinya. Taukah engkau, aku tidak pernah sejatuh ini menjatuhkan hati. Tidak ada orang yang sangat aku maklumi dan segala kurangnya bisa aku terima. Anehnya masih "kamu" yang segala buruknya aku terima.
Segala keluh kesahnya tak pernah membuat cape. Meski kamu berteriak, menjadikan aku bahan ejekan, ternyata kita berbeda poros dan garis finish. Entah siapa yang meninggalkan siapa. Tetapi aku rasa aku juga terlalu baik untuk bersanding dengan orang sepertimu. Atau kamu yang sudah berbeda frekuensi telah menemukan frekuensi yang seharusnya. Aku sudah lelah menerka semua, padahal singkatnya
"kita tidak berjodoh"
Setelah merasa semakin hampa, aku sering merajuk dalam hati pada Tuhan
Tuhan, aku juga pengen kaya gitu
Saat di depan mata melihat dua manusia berbeda jenis berjalan beriringan, saat dua manusia bercengkrama, saat dua manusia salah satunya melempar muka.
Tuhan aku ingin jatuh cinta, protesku
Rasanya sulit sekali, padahal yang terbaik pasti sudah ada, tapi hati masih buta. Dia masih menyimpan harap. Masih keras dengan keinginannya. Padahal aku sudah diperingati tidak bisa mau kamu begini. Please, help me god… Buat aku bisa membuka hati, kenapa di dunia ini orang asyik susah ditemui..
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”