Trend Konsumsi Enthung Pada Musim Dingin, Yuk Intip Khasiatnya!

Kepompong ulat jati atau enthung merupakan hewan yang muncul pada peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Sudah turun temurun ulat pemakan daun ini dijadikan masakan oleh masyarakat. Bahkan ada kalanya enthung menjadi sumber penghasilan masyarakat  karena dapat dijual dengan harga mahal dengan permintaan yang tinggi.

Advertisement

Menu yang  dapat disajikan dari bahan dasar enthung  juga sangat beragam, mulai dari  tumis enthung, sayur enthung kuah bersantan, hingga menjadi pepesan enthung  bumbu rujak. Dengan menu beragam tersebut peminat enthung tidak hanya kalangan dewasa namun anak-anak dan remaja juga minat dan tertarik untuk menkonsumsi enthung. Lalu apakah enthung memiliki manfaaat kesehatan jika dikonsumsi?

Enthung dengan bentuk bulat kecil dan warna kemerahan, ternyata memiliki kandungan gizi apabila dikonsumsi. Enthung memiliki kandungan protein tinggi 15-20%, karbohidrat 10-15%, kadar air 0-75%, lemak jenuh dan tidak jenuh 2-5%, mineral  dan asam amino. Untuk mineral dan asam amino jumlah kandunganya sangat dipengaruhi saat proses memasak.

Kandungan protein yang tinggi bermanfaat untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak serta membangun sel dan jaringan tubuh yang baru dan mempercepat proses penyembuhan luka. Hal ini menjadaikan enthung selain memiliki manfaat kesehatan juga memiliki nilai jual yang tinggi, karena dipercaya oleh masyarakat dapat mempercepat penyembuhan luka setelah operasi atau kecelakaan. Sehingga permintaan penjualan enthung tinggi.

Advertisement

Tidak hanya dengan manfaat kesehatan yang diberikan, dalam proses memasak, kandungan protein tinggi pada enthung tidak membutuhkan perlakuan khusus. Hal itu dikarenakan protein tinggi merupakan zat gizi yang stabil jika terkena panas. Meskipun jumlahnya berkurang, namun tidak sampai mengurangi zat gizi didalamnya. Ada penelitian yang menyebutkan bahwa protein dalam suatu makanan tidak dipengaruhi oleh proses memasaknya akan tetapi lebih kepada temperature suhu. Hal ini tentu menjadi kemudahan bagi masyarakat yang ingin mengejar manfaat kandungan protein enthung. Misalnya menggunakan enthung untuk tujuan penyembuhan luka. Mereka bebas memasak enthung sesuai selera masing-masing dengan kandungan protein enthung tetap aman.

Namun dengan kandungan protein yang tinggi dan berbagai manfaatnya, mengonsumsi enthung juga harus diwaspadai. Beberapa orang dapat mengalami alergi dengan menkonsumsi enthung. Kandungan protein yang tinggi pada enthung mempengaruhi sistem daya tahan tubuh seseorang. Jika seseorang yang menkonsumsi enthung memiliki daya tahan yang tidak kuat terhadap protein tinggi, maka akan menyebabkan alergi seperti gatal-gatal. Hal ini sebenarnya sama dengan kejadian alergi pada makanan laut seperti udang atau kepiting yang memiliki protein tinggi.

Meskipun enthung dapat menyebabkan gatal-gatal, namun bukan bukan berarti enthung beracun atau tidak boleh dikonsumsi.  Munculnya gatal-gatal hanya berlaku pada beebrapa orang dengan sistem imun yang tidak tahan dengan protein tinggi pada makanan yang dikonsumsi. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

young mom pecinta pena