Pernah nggak, kamu memberikan sesuatu kepada orang lain tapi tak diterima dengan baik? Atau contoh sederhananya, saat kamu berpapasan dan melempar senyum serta sapaan hangat untuk orang yang kamu kenal tapi ternyata yang kamu dapatkan hanyalah muka datar atau bahkan masam darinya.
“Kenapa dia begitu, ya?”
Hal pertama yang pasti terlintas di pikiranmu adalah mempertanyakan sikapnya yang jauh dari apa yang kamu bayangkan sebelumnya. Mungkin akan ada yang bilang, bahwa kamu terlalu berekspektasi kepadanya. Kamu berpikir bahwa dia akan membalas niat baik darimu. Tapi tidak, kamu bahkan sama sekali tak pernah berpikir sekalipun untuk mendapatkan balasan lain darinya.
Saat kamu memberikan hadiah ulang tahun kepadanya, atau saat kamu memiliki makanan atau minuman lebih sehingga membuatmu berpikir untuk berbagi dengannya, saat itupula kamu tidak berpikiran agar di lain kesempatan kamu mendapatkan balasan seperti yang kamu lakukan kepadanya. Yang kamu lakukan hanya berbagi kebaikan dengannya, tanpa ada imbalan lain. Lantas mengapa sikapnya seperti itu?
“Ataukah dia nggak suka?”
Menurutmu, sesuatu yang kamu berikan kepadanya adalah hal yang wajar-wajar saja untuk diberikan. Bahkan sebelum kamu memberikan kepadanya pun, kamu menimbang dengan baik apakah ia akan suka atau tidak, atau apakah baik jika sesuatu itu kamu berikan kepadanya.
Seingatmu pula, hingga di detik ini kamu tidak melakukan apapun yang membuatnya tersinggung atau marah. Sehingga barangkali saja karena kemarahannya itu, ia tak menanggapi kebaikanmu dengan baik. Tapi jika dipikir kembali, apakah iya saat seseorang melakukan kebaikan tapi tak mendapat sambutan yang baik pula, terlepas suka atau tidak atas apa yang diberikan?
Katanya,
“Saat kamu berbuat baik tapi tidak disambut dengan baik. Tak perlu dipikirkan, yang terpenting kamu sudah punya niat baik.”
Iya, memang benar. Bahwa saat kita berbuat baik memang sudah seharusnya kita tak memikirkan balasan apa yang bakal kita dapatkan. Tapi bagimu ada hal-hal yang tak bisa kamu jelaskan tentang bagaimana perasaanmu saat kebaikan yang kamu berikan ternyata tak disambut dengan baik.
Bukan kesal atau bahkan marah sekalipun. Hanya saja ada perasaan aneh nan asing yang membuatmu bingung, apakah itu bentuk dari kekecewaan ataukah sebatas kenyataan yang seharusnya bisa kamu terima. Bahwa barangkali, memang sebuah kebaikan tak melulu dapat diterima dengan baik pula.
Sejujurnya, yang kamu inginkan hanya satu. Cukup dengan tanggapan yang baik darinya sudah membuatmu lega. Kamu tidak mengharapkan balas budi dilain kesempatan, pun kamu juga tak ada niatan buruk yang terselubung di balik kebaikan yang kamu berikan. Kamu sama sekali tak menaruh ekspektasi apapun darinya, tapi kamu hanya ingin ia menyambutnya dengan baik.
Entah itu dengan ucapan terimakasih atau bahkan sekadar senyum yang ia lemparkan sudah membuatmu lega. Ungkapan hangat darinya itu membuktikan bahwa keberadaanmu baginya adalah kebaikan, dan tentunya ketulusan yang kamu berikan juga ia terima dengan baik pula.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”