Pernah sekali, di saat hati ini gundah sepintas pertanyaan datang silih berganti. Mengapa hidupku begini? Kenapa hidupku tidak seperti dia? Kenapa harus dia dan bukan aku? Pertanyaan ini pasti sering terlintas di benak manusia. Benar, bukan?
Sering kali kita membiarkan sang ego untuk berkembang dan melampaui batas serta naluri yang ada. Menolak dan mempermasalahkan apa yang sudah terjadi. Merasa kehidupan ini tidak pernah berjalan sesuai dengan apa yang kita kehendaki dan mempersalahkan kepada sang pencipta merupakan bukan hal yang baru lagi.
Kenapa ya Allah, kenapa?
Kesedihan dan kemarahan semakin menjadi-jadi ketika hidup ini tak pernah mencapai sesuai dengan rencana yang sudah terjadi. Sungguh hati semakin tersayat melihat orang-orang yang memiliki kehidupan yang sesuai dengan impiannya.
Sepintas kita berpikir dan menyimpulkan secara sepihak bahwa kehidupan ini tidak adil. Dan pada akhirnya pemikiran ini akan semakin membuat kita menjauh dari sang pencipta. Tak mempedulikan apakah ini merupakan larangannya atau bukan, kita akan mengejar untuk mencapai kehidupan yang sudah didambakan dan diangan-angankan sejak dahulu.
Sampai tiba waktunya Allah memberikan ketukan kepada hati kita atas apa yang sudah diperbuat hingga membuat kita tak berdaya. Usaha yang selama ini dijalankan sirna sudah karena terpaan musibah yang datang.
Marahkah engkau padaku wahai sang pencipta?
Tiada henti-hentinya cobaan selalu datang dan merenggut apa yang menjadi kecintaan kita. Namun, ketahuilah! Allah tidak akan membiarkan hambanya dalam kesesatan. Musibah yang datang akan memberikan jawaban dan kesadaran untuk diri kita bahwa kehidupan ini adalah milik Allah. Sang pencipta langit dan bumi, kepada siapa lagi kita memuji kalau bukan kepadanya?
Apa pun yang terjadi di kehidupan kita merupakan ketetapan dan sudah diatur oleh Allah. Kita sebagai manusia seringkali lupa untuk mensyukuri nikmat apa yang sudah diberikan.Â
Allah Ta’ala berfirman:
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah:216)
Jadi, Jangan sekali kita memiliki pikiran bahwa Allah telah membenci kita. Hanya apa yang kita dapatkan tidak sesuai dengan yang sudah kita rencanakan. Justru ini adalah bentuk kasih sayang sang pencipta kepada kita. Karena pada suatu hari kita akan memahami betapa sayangnya sang pencipta kepada kita.Â
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”