Duit di tangan milenial itu sangat rentan. Pasalnya kebanyakan milenial belum memiliki kemampuan mengelola duit dengan tepat. Milenial dengan salah satu cirinya mengedepankan gaya hidup yang nyaman, kendati pendapatan bulanan kecil dan terbatas, perlu berpikir tentang masa depan.
Masalahnya, milenial belum terlalu peduli dengan masa depan. Milenial lebih nyaman memenuhi keinginan-keinginan jangka pendeknya dibanding berpikir jauh tentang masa depan.
Hal ini memang tidak tepat, tapi bisa pula dimaklumi karena milenial memang belum paham betul tentang risiko inflasi. Terlebih terkait dengan orientasi keuangan jangka pendek, milenial kerap melakukan kesalahan dalam pengelolaan keuangannya.
Apa saja kesalahan milenial dalam pengelolaan keuangannya?
ADVERTISEMENTS
Ogah membeli aset
Milenial lebih suka mengalokasikan dan membelanjakan kelebihan duitnya untuk hal-hal yang terkait dengan pengalaman, seperti liburan, nonton konser, kuliner ekstrem dibanding mengembangkan atau menambah asetnya. Menariknya lagi, berdasarkan penelitian milenial juga paling banyak mengalokasikan duitnya untuk makan di restoran. Sisi pengalaman yang menjadi penting bagi milenial ini ternyata banyak dipengaruhi oleh media sosial. Dari sisi nominal, ternyata pengeluaran milenial untuk makan di restoran lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya.
ADVERTISEMENTS
Acuh dengan dana pensiun
Kosa kata pensiun tidak begitu familiar di kehidupan milenial. Saat ditanya perihal ini pun mereka justru berpandangan bahwa mereka tak paham soal masa pensiun. Masa pensiun itu kehidupan yang jauh dari bayangan milenial. Padahal, kehidupan di masa pensiun itu sudah harus disiapkan sejak seseorang mendapatkan gaji pertama setelah sekian lama menimba ilmu di sekolah atau perguruan tinggi. Semakin cepat seseorang melakukan investasi makan semakin nyaman kehidupan masa depan terwujud. So, semakin lama milenial menunda investasi maka semakin besar modal investasi yang dibutuhkan. Artinya, semakin dini berinvestasi semakin cepat pula seseorang menciptakan kenyamanan hidup di masa depan.
ADVERTISEMENTS
Abai dana darurat
Banyak milenial tidak menyadari bahwa banyak kejadian sederhana yang memiliki dampak finansial, seperti sakit hingga kecelakaan yang notabene membutuhkan dana cepat. Sayangnya, kebanyakan milenial tidak peduli dengan yang namanya dana darurat yang sewaktu-waktu tersedia.
So untuk mewujudkan 3 hal di atas milenial perlu yang namanya investasi. Idealnya investasi yang terbaik bagi milenial, yakni yang dilakukan secara berkala alias menyicil dengan nominal berapa pun, semisal di aplikasi IPOTPAY yang memberikan imbal hasil 7-9% per tahun, dimana dana yang dideposit di aplikasi ini ditempatkan secara otomatis di reksa dana pasar uang.
Alokasi ideal investasi ini minimal 10% dari pendapatan bulanan. Namun, menyisihkan sebagian pendapatan untuk investasi bagi milenial memang tidak mudah, tapi toh ini wajib dipaksakan dengan mengekang keinginan-keinginan sesaat dan mengalihkan dananya ke investasi. Niscaya masa depan nyaman terwujud bagi milenial yang disiplin dalam menyisihkan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”