Selama ini kita terlalu menyakini kalimat “tidak ada usaha yang mengkhianati hasil.” Seolah itu jadi tameng yang tidak bisa disangkal lagi kebenarannya. Padahal kenyataannya tak demikian. Sekeras dan sebesar apapun usaha kita tak selamanya berbuah. Betul tidak. Seringkali kita mendapatkan buahnya lebih lama, bahkan bisa jadi tidak mendapatkan apa-apa.
“Lantas kalau begitu lebih baik tidak mencoba sama sekali. Jika usaha hanya akan menjadikan kita manusia gagal.”
“Lalu darimana kita dapatkan peluang untuk berhasil jika tak pernah mencoba sekalipun.”
Kita perlu sejenak merefleksi diri, bercengkerama dengan diri sendiri. Usaha yang sia-sia itu bukan seperti sampah melainkan bibit tanaman. Sirami selalu dengan air ikhlas dan sabar. Ia ada untuk mengingatkan kita, sebagai manusia yang penuh keterbatasan. Ada banyak hal yang tidak bisa dinalar oleh kemampuan kita. Baiknya kita mengiringi setiap usaha dengan hati menerima.
Menerima dan mau membuka diri untuk belajar lagi. Belajar memperbaiki kesalahan mengerahkan setiap usaha dan langkah kita sebaik-baiknya. Kita tak tahu kapan buahnya tumbuh. Justru ketidaktahuan itu akan menghantar kita pada harapan-harapan baru.
Bibit tanaman yang baik lahir dari kerja keras dan niat yang bersih, ia cikal bakal sebuah pohon tumbuh dan berbuah yang memberi banyak manfaat pada sekitarnya.
Tidak ada manusia gagal. Kita hanya perlu memahami cara kerja waktu dan usaha kita yang sia-sia itu bisa jadi buah kesabaran dan keikhlasan dulu. Agar jika keberuntungan itu berpihak pada kita. Semata-mata kita tak unggul diri melainkan rendah hati dan tahu diri. Ada banyak dukungan dan bantuan yang tak terduga.
Usaha yang sia-sia tidak menjadikan kita manusia gagal melainkan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”