Tidak Ada Satupun yang Sanggup Menandingi Kasih Semurni Cinta Seorang Ibu Pada Anak-anaknya

kasih sayang ibu

Ibu..

Advertisement

Seorang malaikat tanpa sayap yang diturunkan Tuhan untuk anak-anaknya yang belum mengerti tentang kehidupan. Setiap hari, 24 jam, tidak pernah berhenti mengurus membesarkan anak-anaknya. Memasak, memberi makan dan memastikan setiap kebutuhan anaknya tersedia. Tapi, pernahkah kamu melihat atau mendengar ibu berkeluh kesah?

Ibu..

Seorang wanita sekuat baja. Bangun dini hari, tidur larut malam. 24 jam siap sedia untuk anak-anaknya. Bekerja atau mengurus rumah, hatinya selalu terpaut pada anak-anaknya. Jauh dekat selalu memikirkan anaknya. Anak yang utama. Lalu, apakah kamu mendengar bibirnya mengucap betapa berat tanggung jawabnya?

Advertisement

Aku rasa wajar, jika ibu sedikit marah dan sedikit berteriak. Kamu pun suatu saat akan paham. Ibu, 24 jam berada di dalam rumah. Orang yang dominasi ditemuinya hanyalah anak-anaknya. Pekerjaannya full time di dapur saja. 24 jam dalam 7 hari 1 bulan dan bertahun-tahun lamanya, itu saja yang dilakukannya. Teman? Hanya kamu temannya. Jadilah pikiran dan emosinya bertumpuk jadi satu, ingin curhat tidak ada yang mendengarkan. Maka isak tangisnya, pedih hatinya, luka batinnya menggumpal jadi satu. Ibu marah dan kamu menganggapnya jahat. Lantas, kamu bilang ibu egois.

Jika dibalik, kitalah yang egois. Ibu membesarkan, menyuapi makan, memandikan kita saat masih kecil. Itu bukan satu dua hari saja, tapi setiap hari dalam hitungan detik ke menit dan jam. Ibu memasak, memastikan bahan-bahan yang digunakan segar, tes rasa agar tidak hambar, tapi kita malah makan di luar hang out bareng pacar tanpa menyentuh satu sendokpun usaha ibu.

Advertisement

Pantas saja ibu marah. Pergaulan kini banyak yang kelam, bukan berarti membatasimu agar jangan pulang malam-malam. Tapi lihatlah betapa cemasnya dia saat melepasmu. Betapa khawatirnya dia melihat anaknya tumbuh. Dan betapa takutnya dia saat kamu salah menentukan jalan. Wajar. Kamu anaknya. Satu-satunya harta. Baginya, kamu adalah setengah kehidupannya. Meski Ibu tidak pernah berkata-kata, tapi matanya selalu nanar jika melepasmu.

Lalu kamu bilang, "ibu out of date! Ini baju yang lagi hype, banyak anak gaul pakai baju begini." Kamu tahu? Betapa dulu ibumu menjagamu dengan kasih sayangnya? Begitu pula dengan sekarang, tidak berubah. Bukan berarti ibumu melarang, namun, ibu tidak rela tubuh anaknya jadi tontonan orang, dijadikan konsumsi bahan ujaran. Dan kamu hahahihi mendengar perkataan orang-orang yang sebenarnya menjatuhkan harga dirimu karena lekuk tubuhmu yang tersebar. Dengar, bagaimana perasaan ibu ketika tahu mereka membicarakan anaknya di depan khalayak ramai? Hancur. Dan kamu masih tetap menganggap ibu ketinggalan zaman?

Pernahkah kamu memikirkan perasaan ibumu walau sedetik? Dia tidak akan pernah menunjukkannya padamu, semengecewakan apapun kamu membuatnya bersedih. Dia tetap tersenyum.

Meski ibu tahu kamu lebih suka makan di luar, dia tetap memasak. Memastikan jika anaknya pulang, makanan hangat tetap tersedia dan berharap bisa makan bersama-sama (lagi). Dan kamu justru mengabaikannya.

Semakin dewasa kamu, akan semakin sadar betapa banyak kelakuanmu yang membuat ibu bersedih. Semakin dewasa kamu, akan semakin paham bahwa Ibu berlaku demikian karena sayang.

Kamu tahu? Di dunia ini, tidak ada yang dapat menandingi kasih setulus dan semurni cinta ibumu. Tidak, tidak ada. Karena ibu adalah malaikat tanpa sayap yang dikirimkan Sang Pencipta untuk selalu merangkulmu di saat sedih maupun susah.

Sudahkah kamu mengucapkan terima kasih? Terima kasih karena telah dilahirkan dan dibesarkan tanpa kekurangan cinta dan kasih sayang dari ibu.

Sudahkah kamu meminta maaf? Atas segala kekecewaan dan luka yang kamu perbuat pada ibu.


“Ibarat seseorang yang memiliki batu berlian paling langka di dunia, dia menjaga dan melindungi hartanya agar tidak disentuh dan dicuri orang lain; begitu pula Ibu yang memilikimu, dijaganya dan dilindunginya karena kamu harta yang tidak ternilai harganya.”


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu ingin belajar menulis