Tetap Baik di Dunia yang Kejam Adalah Sebuah Kemewahan

Ketika menonton berita atau sekadar membuka lini masa jagat maya. Niat hati ingin mendapatkan informasi terkini, justru malah meningkatkan anxiety. Segala macam kejahatan dapat terjadi di sekitar masyarakat. Dari pencurian hingga penipuan investasi. Pelecahan terhadap Wanita dewasa hingga anak balita. Dunia benar-benar gila. Kasus korupsi yang selalu menghias layer kaca. Membuat kasus begal menjadi kasus kriminal biasa. Kasus ini dan itu. Bukan sebab kamu sedang menonton program berita kriminal. Tetapi bisa jadi memang masyarakat yang semakin tak mengenal etika.

Lini masa sosial media yang tadinya hanya ingin melihat kabar dari kawan atau video lucu jenaka, namun apa daya justru disajikan dengan berita pelecehan, kasus penipuan yang terjadi antar teman dan bahkan keluarga. Para pelakunya bukan hanya dari pendidikan terbelakang semata, melainkan gelar dan pangkat tinggi pun juga bisa terkena. Entah apa yang salah dengan dunia. Kamu yang terlalu baik, atau dunia berkembang menjadi tokoh penjahat utama.

Kebaikan menjadi harta berharga. Bahkan langka di tengah-tengah masyarakat yang semakin bodoh ini. Sebuah kemewahan apabila kamu mendapati dirimu tetap menjadi seorang yang baik di antara teman-temanmu. Tidak perlulah bicara tentang memperbaiki moral etika. Cukup kamu tidak melanggar peraturan yang ada, sudah membuatmu menjadi seorang yang baik. Ketika teman-temanmu mencontek di kelas. Kamu tetap pada pendirian untuk berusaha sebisa mungkin mengerjakan sendiri. Ketika ada temanmu mengelabui orangtua agar dapat tambahan uang jajan. Kamu berusaha menghemat sebanyak mungkin. Betapa banyak kesempatan menjadi orang baik.

Tentu saja kamu tidak bisa meng-klaim dirimu adalah orang baik. Karena orang baik tidak pernah berkata dirinya orang baik. Satu hal saja yang harus selalu kamu ingat. Kebaikan yang kamu berbuat sekarang adalah bibit yang akan kamu petik hasilnya nanti. Berbuat baik kepada orang lain sama saja berbaik kepada dirimu sendiri.

Jika kamu memang tulus dan ikhlas menjalani kehidupan sebaik mungkin. Takdir akan membawamu bertemu dengan orang baik pula. Percayalah, kebaikan itu menular. Begitu juga dengan keburukan. Kamu bukan memilih-milih teman. Tetapi kebaikan dirimu lah yang akan memilihkan teman yang juga baik untukmu.

Kemewahan tidak selalu tentang harta dan materi. Ia tidak harus berbentuk fisik. Lingkungan teman yang baik dan membawamu menjadi ikut baik juga adalah sebuah kemewahan. Beruntunglah jika kamu menemukan lingkungan itu. Di dunia yang serba tak pasti ini. Lingkungan tersebut laksana oase di tengah padang pasir. Mereka-mereka akan menghapus dahagamu. Nuranimu akan terisi penuh dengan kebaikan. Jika hati sudah baik, maka pikiran-pikiran positif akan datang dengan sendirinya.

Bersemangatlah. Bertahanlah untuk tetap baik.