untuk KITA yang saat ini berjuang bersama, jika ternyata kebersamaan ini tak membuat kita bertahan satu sama lain tak mengapa jika kita harus menjadi seorang saudara.. karna bagiku kamu masih tetap orang terbaik yang hadir dalam hari2ku…
kita memang awalnya saling meyakini unutuk bersama, memiliki mimpi yang sama juga sebuah harapan yang sama dan tujuan yang sama.. satu dalam ikatan dan hidup dalam satu tempat, tempat dimana kita sama2 ingin berbagi disana..entah dengan cerita, tawa dan canda, juga tempat kita bersandar satu sama lain saat lelah begitu hebatnya.. itulah tempat yang kita sebut "rumah". dalam rumah slalu bisa hadir bahagia, bagiku tidak ada tempatku pulang yang membahgiakan ialah rumah dimana kulihat kamu juga cintaku disana.
kita sebagai manusia memang boleh berencana, tapi kita tahu sehebat apapun rencana kita tetap masih ada tuhan yang memmiliki kehendak yang lebih bijak, dan jika ternyata buka aku yang slalu kau semogakan, semoga kamu dengan yang lebih baik.
bukan aku tidak meyakini KITA, tapi aku cukup tahu saja bahwa kadang harapan, mimpi dan kenyatan itu berbanding terbalik. sudah ada pengalaman yang kita lalui sebelum saat ini menjadi "kita" . kamu dengan kisah silam yang menyakitkan dan aku juga dengan kisah silamku yg menyedihkan. kita sama2 tahu bahwa memkasakan sesuatu hal itu pada akhirnya tidak akan baik juga.
kita memang sama, sama2 punya tujuan yang sama… karna dengan kisah silam kita, kita saat ini tak lagi ingin saling melewatkan bukan? kita yg berjanji untuk slalu saling menguatkan dan membahgiakan setiap saat.. tapi entah kapan aku mulai merasa bahwa kita sudah berbeda, janji itu tak lagi nyata kulihat saat ini… kesibukan ternyata mampu mengubah segalanya tentang kita.. kamu yang kuliht saat ini tak lagi sama dengan kamu yang kemarin aku lihat, entah dari sikap atau sifat manamu yg berubah, tp jujur aku tak melihat kebahgiaanmu lg saat in bersamaku. aku seperti orang asing, bahkan disaat ingin menyapamu saja aku enggan, marasa khawatir aku mengnganggu kesibukanmu bekerja.. bukan aku tidak ingin menjadi penguat langkahmu dalam berusaha mnyiapkan masa depan, tapi aku ingin kita sama-sama melihat satu sama lain saat apapun kita masih saling membutuhkan. aku slalu butuh kamu, tapi kamu entah apa kamu masih butuh aku atau tidak, karna ayg kulihat saat ini adalah BEBEDA. maaf tapi aku tidak pernah bermimpi dengan materi yang banyak kamu bisa memberiku bahagia yg sempurna..sama sekali tidak pernah terbayang! kamu harus tahu bukan meteri yang banyak yang aku inginkan, melainkan kebahgiaan yg sejati. bersamamu walau dalam sebuah kesederhanaan itu cukup membuatku bahagia.. kamu tidak perlu menjadi siapa-siapa.. bagiku kamu dengan yg saat pertama kulihat cukup dengan sebuah kesedrhanaan membuatku merasa begitu nyaman, dan ingin berada disisimu lebih lama dr yg km ingnkan.
bukan aku menyerah pada keadaan, hanya saja aku takut kelak kesibukan membuatku juga lupa pada kebahgiaan, kebahgiaan saat slalu bisa kusebut "kita" itu adlh sebuah kebahagiaan yg indah buatku dan tak ingin kusia-siakan begitu saja.. ada jutaan mimpi yang kurancang sendiri dalam pikiranku tapi mimpi yang besar dan paling ingin kucapai adalah membangun sebuah kebahagiaan bersamamu dalam satu tempat yaitu "rumah"
aku tahu, dan aku aku sadar dalam sebuah hubngan, pengorbanan harus bisa ada untuk menciptakan kebahgiaan. tapi apakah kamu tak mengapa jika harus berkorban setiap saat dengan air mata? ini menyakitkan, bahwa membayangkan bahwa kamu dalam kesibukan membayangkan orang yg bukan aku… ini memang hanya sebuah firasat, tapi aku percaya pada kata hati karna bagiku firasat ini adlah kata hati. tapi aku juga berusaha kuat dan berharap bahwa ini hanyalah sebuah firasat semata dan tak slalu nyata adanya. percayalah bahwa tuhan jauh lebih tahu apa yg terbaik untuk kita. kita harus yakin bahwa tidak ada yang sia-sia dengan air mata yg memang itu tulus karna do'a. semoga kita diberi yang terbaik. aamin
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.