Barangkali, aku adalah seseorang penyuka luka. Sebab, setiap hati yang ingin aku singgahi, selalu berujung luka. Setiap hati yang aku perjuangkan, selalu berujung kegagalan, dan setiap cinta yang ingin aku miliki selalu kandas.
Rasanya, ingin aku meminjam tubuhmu agar kau paham, agar kau mengerti bagaimana rasanya jadi aku, namun itu hal yang mustahil. Aku adalah aku, dan kamu adalah kamu, apapun yang terjadi dalam hidup kita tak akan bisa digantikan ataupun tergantikan, dan itulah kenyataan yang harus aku terima.
Kamu, seseorang yang aku pinta hatinya. Sadarkah engkau, betapa aku inginkan bahagia bersamamu. Beri sedikit ruang di hatimu untukku singgah, agar perasaan cinta dan rindu yang selama ini menggerogoti habis jiwa dan ragaku ini, bisa pergi menemui tempatnya sendiri yaitu hatimu.
Namun, setiap langkah perjuanganku menyakinkanmu untuk membuka hatimu, tetap saja aku tak bisa menembus satu pintu sekali pun, karena memang kau tak pernah membiarkannya masuk atau pun terbuka.
Aku tahu, kau tak bisa berpaling dari masa lalu yang pernah terluka oleh seseorang yang teramat kau cintai. Namun beri aku sedikit celah untuk bisa menyakinkanmu bahwa aku akan mengobati segala luka dan lara yang pernah menghantui setiap waktumu.
Seberapa kali pun aku berusaha untuk melakukan itu, tetap saja, hatimu tak bisa kau berikan kepadaku. Akhirnya aku menyerah, aku mengerti dan aku paham bahwa untuk orang sepertiku, kau tak akan pernah bisa.
Tapi, aku cukup sadar diri dan tahu diri bahwa aku ini siapalah yang hanya mungkin kau anggap sebagai pengagum beratmu yang tak pernah kau hiraukan sama sekali teriakannya. Bagaimana pun aku berjuang untuk meminta hatimu, jika kau tak bersedia, maka hal itu tak akan pernah terjadi.
Aku harap, kau menemukan seseorang yang mampu memberimu lebih rasa cintanya dari perjuanganku saat ini untukmu. Mungkin menurutku, aku sehabis-habisnya aku berjuang untukmu, namun bagimu hanyalah angin lalu yang kau anggap debu secepat kilat akan menghilang tanpa tersisa.
Namun, terima kasihku kepadamu, wahai engkau yang begitu ingin aku bahagiakan. Hatimu telah mengizinkanku untuk menyapamu hari itu, telah membuatku jatuh hati kepadamu, pernah membuatku merindu, dan pernah membuatku begitu dekat dengan Tuhanku karena aku selalu berdoa untukmu.
Ya, walaupun hanya sebatas perjuangan yang aku dapatkan darimu, tapi aku mengerti dan sangat memahami kondisimu. Jika saja kau berpura-pura menerima perasaanku sementara hatimu tidak untukku, maka akan tetap terasa hambar aku rasa, dan itu tentunya tak baik juga untukku.
Aku tak menyalahkanmu, aku juga tak menyalahkan diriku karena lelahnya berjuang dan capek untuk dalam mengejar harapan untuk memilikimu, namun itu tak pernah sampai. Aku lebih memilih mengatakan ini sebagai sebuah alasan untukku bisa mengerti jika tak semua yang aku inginkan bisa tercapai dan tak semua yang menjadi harapan harus terkabulkan. Karena aku punya Tuhan yang maha mengatur segalanya, dan Maha Mengetahui mana yang terbaik untukku, dan aku akan menunggu waktu itu tiba untukku bahagia dan tak ada luka lagi seperti hari ini.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”