Hari demi hari, waktu demi waktu, detik demi detik kulalui dengan sempurna bersama calon imamku. Tiada hari tanpa kabar dan tiada kesedihan yang menderu. Semua berjalan begitu baik dengan hati yang menyatu.
Kita memiliki impian tinggi yang sama. Benar-benar impian yang kokoh saat kita merencanakannya. Kemudian, setelah kita harus menempuh perguruan tinggi, tak kusangka. Tak kusangka kita harus menjalin hubungan jarak jauh yang amat sangat jauh. Sehingga, hal itu sangat menyiksa.
Kebiasaan, pertengkaran, candaan dan perdebatan yang biasa kita lakukan didepan secangkir teh hangat itu. Seakan-akan semua sirna untuk sementara waktu. Tapi kuyakin, kita mampu untuk menjalaninya dan bertemu kembali untuk melepas rindu.
Namun, saat kita mulai berpisah untuk mengejar mimpi kita. Tiba-tiba datang seorang nama yang sangat asing di telinga. Tanpa aba-aba, ia masuk begitu saja. Bersanding dengannya. Di kala itu, aku mulai rapuh dan tak berdaya. Aku sangat berharap ini hanyalah sebuah mimpi buruk saja. Yang pastinya aku akan bangun disaat waktunya tiba.
Kamu. Iya, kamu. Kamu lah, hal buruk yang mampu mengganggu ketenangan hidupku. Bukan berasal dari masa lalu. Tapi, justru berasal dari orang baru. Meskipun kamu tau bahwa di dalam cerita cinta ini hanyalah aku dan dia sebagai pelaku. Namun, kamu tetap merasa bahwa kamu mampu untuk menyelubung dan menggantikan posisiku.
Di saat itulah aku mulai bertanya-tanya. Sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang ia lakukan disana? Kesalahan apa yang pernah aku lakukan, sehingga ia mampu untuk melakukan hal setega ini? Kepercayaan ku pun mulai luntur seiring berjalannya waktu. Dan aku mulai menganggap bahwa perjuangan ku sia-sia saat itu.
Kamu mungkin bahagia diatas penderitaan yang kualami. Tapi, satu hal yang perlu kamu ketahui. Bahwa, di sini aku yakin akan ketulusan cinta dari hati yang mampu mengusir kamu untuk segera pergi.
Hampir 6 tahun ku lalui waktu ku bersama dengan calon imam ku. Disinilah seharusnya kamu tahu dan mulai berfikir siapakah yang sebenarnya tau dan faham tentang dirinya selain aku? Tidak perlu kamu bersusah payah dan jatuh bangun untuk mencari perhatian dari calon imamku. Karena itu hanya buang-buang waktu.
Pesan dariku untuk kamu yang pernah singgah di kehidupan calon imamku.
"Cobalah untuk tidak melakukan hal yang akan membuat seseorang menjadi sakit hati terutama dalam masalah cinta kasih. Karena dampaknya akan buruk sekali. Entah mengapa saat aku berusaha berkomunikasi. Seolah-olah kamu yang menjadi korban disini. Entah hal apa yang merasuki. Aku pun tak mengerti. Namun, tetaplah ingat bahwa orang yang pernah kamu sukai bahkan sempat kamu cintai, adalah orang yang sudah ku miliki".
Jadi, mari kita saling mengahargai kehidupan masing-masing dan mengikhlaskan apa yang bukan menjadi hak untuk kita miliki. Setiap manusia pasti memiliki jodoh masing-masing dan akan dipertemukan dikemudian hari. Sungguh sejujurnya aku hanya ingin tetap berhubungan baik, meskipun kamu dan calon imamku telah menyakiti hatiku berulang kali.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”