Teruntuk Jodohku, Ketahuilah Aku sedang Belajar Memperbaiki Diriku Untukmu

Teruntuk engkau, jodohku yang sedang melakukan perjalanan panjang menemuiku, ketahuilah bahwa aku menunggumu. Tidak perlu engkau ragu, berjalanlah sepanjang kau yakin bahwa mimpimu berada di ujung jalan itu. Berjalanlah, jangan pernah berbelok kemanapun, karena aku pun akan dengan senang hati mendoakan langkahmu untuk meraih tujuanmu.

Advertisement

Teruntuk engkau, kita memang tidak pernah bertemu, atau mungkin kita bertemu namun dipisahkan, bahkan mungkin engkau pernah kukenal dan pernah menjadi bagian hidupku, kita tidak pernah tahu itu. Yang kutahu, engkau ada. Engkau pasti ada di deretan nama yang tergantung di langit ketujuh. Engkau pasti ada di deretan terakhir, setelah banyak lelaki yang pernah bersamaku.

Teruntuk engkau, jodohku yang sedang memperbaiki dirinya untukku. Ketahuilah, mungkin saat ini aku tidak seperti teman-temanku kebanyakan. Yang bimbang ketika lelaki mendatanginya dan menyatakan cintanya, yang pusing setengah mati ketika status jomblonya tak kunjung berakhir, atau yang sedang bahagia karena mendapatkan perhatian-perhatian kecil atau kebahagiaan dari seseorang yang dia cintai dan mencintainya. Ketahuilah, aku mungkin tidak seperti mereka.

Aku menghabiskan waktuku untuk memperbaiki diriku, menerka-nerka apakah aku pantas menjadi takdirmu kelak, menanyakan pada Tuhan kapan engkau datang dan mengikatku selamanya. Aku mungkin tidak bisa seperti teman-temanku, yang berpacaran dan bermanis-manis dengan pasangannya masing-masing karena aku lebih sering menghabiskan waktu bersama teman-temanku. Tak kuijinkan lelaki manapun memilikiku sebelum engkau datang. Tak kuijinkan hatiku mencintai lelaki lain selama tidak ada yang datang kepada ayahku dan memintaku di hadapannya.

Advertisement

Teruntuk jodohku, aku mungkin dianggap kaku. Menghabiskan masa-masa perkuliahan ini dengan kesendirian, tidak memiliki pacar atau pun menghabiskan malam minggu dengan bersenang-senang dengan kekasih. Mungkin aku akan disebut jomblo sampai aku lulus nanti. Teruntuk jodohku, jangan malu padaku. Aku melakukannya untukmu, untuk menunggumu, sehingga aku menjaga diriku mati-matian agar tidak begitu terlena dengan cinta yang fana untukku.

Teruntuk jodohku, aku memang pemimpi akut. Kuhabiskan waktu-waktuku untuk mengejar mimpiku, mengejar apa yang sedang kucita-citakan dalam hidupku. Aku belajar keras dan giat untuk mencapai apa yang sudah menjadi mimpiku sejak kecil. Kau tahu? Aku ingin kamu bangga ketika menemuiku nanti. Aku ingin kamu bangga bahwa pada akhirnya aku menjadi sosok mandiri yang siap mencintaimu dan menemani langkah-langkahmu sampai di ujung jalan mimpimu.

Advertisement

Teruntuk jodohku, ketahuilah aku sedang belajar memperbaiki diriku untukmu. Ketahuilah, aku sedang belajar menghimpun rindu yang seringkali kusemogakan dalam sujud-sujudku. Ketahuilah, aku sedang belajar membuatmu bangga padaku atas pencapaian-pencapaian yang sedang kuperjuangkan. Aku memang kaku, terlihat perfeksionis dan hard-worker, tapi aku tahu, menjadi mandiri ada pilihanku untukmu. Aku akan belajar menjadi seorang yang mandiri agar kelak aku tidak bergantung padamu terlalu banyak.

Teruntuk jodohku, pulanglah ketika engkau lelah berjalan. Suatu saat, aku akan menjadi rumah untukmu kembali, dan pelukan untukmu bersandar karena letih. Ketahuilah, ayahku sedang menunggumu. Ia akan beranjak renta untuk mengurusku, dan itu adalah tugasmu kemudian. Meski aku tidak tahu siapa engkau, kuharap dengan penuh cinta, engkau bersedia melangitkan harapan akan kita.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Karena terkadang lebih baik bercerita lewat aksara daripada berkata-kata. Yuk kenal lebih dekat sama Igant di IG/Wattpad @igantmaudyna

39 Comments

  1. Terima kasih, kak 🙂

  2. Yogi berkata:

    Wow..keren karya nya ya…