Pulau Lengkuas merupakan salah satu destinasi wisata di Kabupaten Belitung. Pulau ini identik dengan mercusuar putih dan menjulang tinggi. Mercusuar ini telah dibangun pada tahun 1882 di era kolonial Belanda. Tinggi mercusuar sekitar 50 meter dan mempunyai 18 lantai sampai sekarang bangunan ini masih kokoh dan awet.
Cerita dimulai saat liburan semester, sebagai seorang mahasiswa sebelum kembali ke tanah rantau untuk menjalani rutinitas perkuliahan akhirnya bersama teman-teman kami pun memutuskan untuk liburan ke Pulau Lengkuas. Kami berangkat jam 7 pagi menggunakan motor dari pusat kota Tanjung Pandan menuju pantai Tanjung Kelayang selama 30 menit. Kemudian menyewa kapal untuk mengantarkan kami ke Pulau Lengkuas. Harga sewa kapal mulai dari Rp. 400.000/10 orang. Menurut kami harga tersebut termasuk murah karena pengemudi kapal akan mengantarkan  ke beberapa pulau sekaligus.
Awal naik kapal kami semua sangat gembira dan antusias bisa melihat luasnya hamparan laut biru ditambah lagi dengan percikan air laut yang masuk ke kapal. Kami pun langsung mengabadikan momen tersebut dengan berfoto ria di atas kapal. Sebelum ke Pulau Lengkuas kami singgah ke pulau pasir. Di sini kami melihat sebuah pulau kecil berpasir putih yang berada di tengah-tengah laut. Pulau ini hanya bisa dilihat ketika air laut sedang surut. Tentu momen tersebut harus diabadikan dengan jepretan foto.
Kemudian kami melanjutkan ke tujuan utama kami. Dari kejauhan mata kami tertuju pada sebuah bangunan putih tinggi yang membuat kami tak sabar ingin segera sampai ke pulau itu. Akhirnya setelah 20 menit menempuh perjalanan laut kami tiba di Pulau Lengkuas. Kedatangan kami disambut teriknya mentari dan angin sepoi -sepoi dari pohon kepala. Kami istirahat sejenak sembari mengeluarkan bekal dan menikmatinya di tepi pantai. Setelah tenaga dirasa sudah cukup dan kami pun langsung bergegas menuju mercusuar.
Saat itu pengunjung sepi dan kami pun diperbolehkan naik mercusuar maksimal 5 orang. Sebelum naik diwajibkan untuk cuci kaki dengan bersih dengan air tawar dan dikeringkan terlebih dahulu agar tidak merusak mercusuar. Kami menaiki anak tangga yang terbuat dari besi hingga ke lantai 17. Memang melelahkan namun saat sampai di atas, kelelahan tersebut akan terbayar lunas setelah melihat perpaduan laut biru dan batu granit dari atas sungguh sangat indah dan membuat betah berlama-lama.
Kami pun tidak lupa mengabadikan momen tersebut dengan berfoto-foto. Setelah itu kami turun dan membeli kepala muda di warung yang ada yang ada dipulau lengkuas kemudian lanjut bersantai lagi dipinggir pantai. Tak lengkap rasanya kalau sudah berada di pulau ini namun tidak menikmati keindahan bawah lautnya. Setelah cuaca agak sejuk akhirnya kami pun diantarkan oleh pengemudi kapal ke air laut yang agak dalam agar bisa snorkeling. Beberapa teman saya langsung berenang turun dan dari kapal dan berenang ke dasar laut.
Namun karena saya tidak bisa berenang, saya pun menyewa pelampung agar bisa menikmati keindahan bawah laut pulau ini. Ikan-ikan dan rumput laut di dalamnya sangat indah Tak terasa sudah pukul 4 sore kami pun segera naik kapal. Sebelum pulang kami singgah lagi di pulau kelayang di sana kami berpencar ada yang membeli makan, bermain air di tepi pantai dan saya sendiri memutuskan untuk menyusuri pulau ini.
Hari terasa makin sore kami bergegas melanjutkan perjalanan pulang menuju pantai Tanjung Kelayang. Namun, siapa sangka di perjalanan kami disuguhkan lagi dengan pemandangan matahari terbenam yang sangat memukau. Menurut saya, perjalanan ini sangat melelahkan namun, semua terbayar lunas saat melihat semua pemandangan yang sangat menakjubkan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”