Terlambat
Aku baca lagi pelan-pelan
Aku lihat lagi benar-benar
Sepi sekali
Sedih sekali
Â
Luka yang tak pernah ditunjukkan ternyata sudah sering kau tuliskan
Aku tidak pernah benar-benar membaca, jadi tidak tahu apa yang kau rasakan
Di setiap kalimat yang kau tulis
Di setiap buku, di setiap garis,
Semuanya baru terlihat jelas sekarang
Â
Kau banyak kecewa hingga tak berani berharap
Kau banyak terluka hingga tak berani lebih dulu mencinta
Kau begitu rapuh dan takut terluka hingga lebih sering menjauh
Jauh, terus menjauh, hingga selalu merasa sendiri dan tak berani mengaduh
Â
Kau sebenarnya tak menginginkan banyak kan?
Hanya hari biasa yang dihiasi senyum sederhana
Hanya malam tenang yang dihiasi temaram bintang
Tak kurang, tak lebih,
Itu sudah cukup bagi mu
Â
Kau terlalu lelah untuk bermimpi
Kau terlalu lemah untuk berlari
Jadi kau hanya berjalan
Menyusuri satu per satu setapak yang ada di depanmu
Tidak berujung, sepertinya
Tapi kau tetap menitinya bersama semua duka
Kau membawanya hingga kelelahan dan akhirnya menyerah
Â
Aku bisa apa sekarang?
Di sini hanya ada tulisanmu, tanpa ragamu
Sudah tak bisa lagi aku luruh lukamu
Sudah tak bisa lagi aku rengkuh adamu
Semua ini sudah berhasil kau rahasiakan
Sekarang tinggalah aku di sini bersama ribuan penyesalan
Â
Selamat jalan dan maafkan aku
Aku terlambat membaca tulisanmu
Aku terlambat mengetahui semuanya
Kau ternyata begitu hebat dalam menipu
Sehingga aku tak sadar selama ini kau memalsukan luka dalam tawa
Â
Sekarang ke manapun kau menuju
Aku akan selalu bersamamu
Bukan lagi lewat sebuah raga, aku akan membersamaimu dengan doa
Semoga itu cukup membuat mu tak lagi merasa sepi di tempat selanjutnya
…
Golden
Kau selalu berada di batas yang tak terkena cahaya
Memilih sisi tergelap di tengah meriahnya pesta
Duduk menyendiri dan nyaman tanpa sapaan
Menikmati cerita yang dibuat sendiri di dalam lamunan
Â
Dari jauh sosokmu tidak pernah terlihat jelas
Hanya samar-samar saja di mata sedikit orang yang memperhatikan
Tapi kau juga tidak berusaha mengubah kelas
Selalu berada di sana dengan semua yang kau pikirkan
Â
Ingin sekali aku mengajak mu pergi dari sana
Memindahkan mu ke tempat yang penuh cahaya
Membiarkan mu sesekali menjadi sorotan
Agar kau tahu, kau berhak dianggap ada
Â
Suarakan semuanya dengan lebih keras
Ceritakan semuanya dengan lebih tegas
Kata-katamu terlalu indah untuk dipendam sendiri
Kisah-kisahmu terlalu sayang kalau tak dibagi
Â
Coba sekali saja letakkan kakimu tepat di bawah cahaya
Tanggalkan semua kegelapan yang selama ini selalu kau bawa
Mungkin awalnya tidak nyaman karena semua mata memandang mu
Tapi jika tidak begitu, selamanya mereka tidak akan pernah tahu
Â
Tidak akan pernah tahu serunya kisahmu
Tidak akan pernah tahu hangatnya kata-katamu
Tidak akan pernah tahu siapa dirimu
Tidak akan pernah tahu apa mau mu
Â
Aku tahu tempat itu terlalu terang untuk mu yang menyukai kegelapan
Tapi tidakkah di sana semuanya akan lebih berwarna?
Tidak hanya ada hitam dan putih; di sana ada merah hingga jingga
Tidak hanya ada gelap dan kelabu; di sana ada hijau hingga ungu
Â
Layaknya emas, kau memang perlu dicari
Jika tak ditemukan, kau tak kan tahu dirimu begitu bersinar
Kini aku sudah mencari dan menemukan mu
Maka, sambutlah dirimu sendiri dan tunjukkan semua bisa mu
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”