Apakah kamu sering merasa tidak puas dengan apa yang kamu kerjakan?. Apakah kamu selalu menginginkan segalanya sempurna?. Apakah ada diantara kamu yang sibuk memarahi diri sendiri? dan merasa semuanya berantakan setiap kamu melakukan kesalahan-kesalahan kecil?. Kamu merasa bahwa semua yang kamu lakukan harus perfec?.
   Jika terdapat ketidaksempurnaan kamu cenderung menyelahkan diri sendiri secara terus menerus. Dan yang membuat parah adalah ketika semua yang kamu lakukan merasa tidak ada yang sempurna. Tapi apakah ada hal yang sempurna di dunia ini? satu hal yang perlu kamu sadari dalam hidup ini tidak ada yang sempurna. Hal ini justru membuat kamu pada akhirnya merasa marah berulang kali terhadap diri sendiri. kondisi seperti ini menandakan bahwa kamu sedang terjebak dalam kata perfectionism.
   Ada orang-orang yang berpikir bahwa perfectionism adalah sebuah kelebihan. Mungkin hal tersebut adalah benar karena mereka selalu ingin melakukan yang terbaik, tapi kadanng-kadang perfectionism juga bisa menjadi bumerang tergantung bagaimana kamu menyikapinnya. Tidak ada salahnya kamu mempunyai target tinggi dan ingin segalanya berjalan dengan sempurna. Akan tetapi jika kamu sudah merasa down atau menolak setiap adanya kekurangan. Hal ini justu akan membuat kamu mudah tertekan.
   Perfectionism sendiri diartikan sebagai sifat yang menetapkan standar performa tinggi dan cenderung untuk melakukan kritik diri secara berlebihan. Jika kamu seorang perfectionisme bisa jadi kamu menganggap hidup ini seperti transkrip nilai yang isinya harus A. Kamu sangat anti dengan namanya kegagalan. Karena terlalu antinya dengan kata gagal kamu memilih untuk tidak melakukan sesuatu sama sekali daripada berhadapan dengan kegagalan. Sekalinya gagal, kegagalan tersebut kamu artikan sebagai kecacatan.
   Hidup dalam perfectionism dapat memicu stres karena kamu terlalu menerapkan standar kehidupan yang terlalu tinggi, tetapi yang sering kamu lupa adalah untuk mencapai standar tersebut diperlukan usaha yang ekstra keras, 2 kali lipat, 3 kali lipat, bahkan 4 kali lipat dari usaha semula. Dalam kehidupan perfectionism diperlukan adanya celah antara target yang kamu pasang dengan usaha yang akan kamu beri.
   Hal yang berbahaya dalam perfectionism adalah saat kamu gagal mencapai standar yang kamu tetapkan. Kamu cenderung akan mengkritik diri sendiri dengan sangat keras. Semua pencapain yang pernah diraih kamu abaikan hanya karena satu kegagalan. Dimana kamu akan banyak meresponya dengan kata seharusnya. Self critic yang berlebihan ini bisa membuat kamu merasa tidak berharga dan cenderung akan menghasilkan perasaan negatif secara terus-menerus yang mengakibatkan munculnya deprsi.Â
Mengapa kamu bisa terbelenggu dalam perfectionism dan menjadi seorang perfectionist?
   Kamu menganggap bahwa kesempurnaan adalah cara untuk mendapatkan cinta, perhatian, serta meraih harga diri. Kamu cenderung memiliki pemikiran bahwa tidak ada orang yang mau menerima orang apa adanya, akibatnya kamu sangat mengejar achievement. Karena kamu menganggap pencapaian tersebut akan menjadi alasan kamu layak untuk diterima, dicintai, dan dihargai.Â
   Agar tidak terlalu lama terjebak dalam perfectionism, kamu perlu mengetahui beberapa cara untuk mengurangi perfectionism agar hidup kamu lebih bahagia. Berikut tips agar kamu dapat mengurangi rasa perfectionism.
ADVERTISEMENTS
1. Belajar menerima bahwa kegagalan adalah hal yang wajar
   Seorang perfectionism sangat sulit mengerti bahwa kegagalan bukan berati kecacatan dalam hidup, tapi bagian dari proses. Jika kamu ingin mengurangi perfectionism, kamu harus mulai belajar mengubah sudut padang bahwa gagal itu bukan akhir dari perjuangan dan rugi itu adalah proses.
ADVERTISEMENTS
2. Evaluasi standar kita
   Saat kita menuntut kesempurnaan maka sebenarnya kita sedang menetapkan standar yang tinggi untuk diri kita. Menetapkan standar yang tinggi tidak sepenuhnya salah karena akan membuat kita semakin termotivasi, tapi ada kalanya kita harus mengevaluasi standar tersebut.apakah standar yang tinggi itu cukup bis akita capai?. Karena standar yang tinggi membutuhkan effort yang juga besar.
ADVERTISEMENTS
3. Percaya akan proses
   Saat kita menjadi orang yang perfectionism dalam hal apapun, kita akan selalu melihat tentang hasilnya terlebih dahulu tanpa mau melihat progres apa yang sudah kita lakukan. Tentu segala sesuatu ada positif dan negatif, termasuk berorientasi pada hasil. Namun pada saat kita gagal meraih hasil yang sempurna, besar kemungkinan kita akan menyalahkan diri sendiri. percayalah dengan melihat proses kita dapat belajar banyak hal, kita lebih menghargai waktu dan tentunnya kita lebih bisa berdamai dengan kegagalan.
   Hidup ini sudah ribet dengan segala keribetannya untuk itu tidak perlu menambahkan beban harus sempurna dalam menjalani hidup ini. Berhentilah menuntut kesempurnaan yang akhirnya justru membuat kamu tidak bahagia. Jangan pernah menyalahkan diri sendiri atas setiap ketidakberhasilan. Belajarlah untuk menerima semua ketidaksempurnaan dengan cara yang lebih sempurna dan apa adanya. it’s okey not to be perfect.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”