Terimakasih Sudah Mengisi Hari-hariku Selama Ini

Aku suka menyebut dia dengan sebutan sayang, tanpa ada nama panggilan kesayangan seperti by, bey, bee, atau apapun itu. Karena aku sayang dia, maka kupanggil dia sayang. I love him so much. No, bukan cinta. Aku tidak setuju kalau aku di bilang cinta dia. Aku sayang dia, bukan cinta. Karena menurutku, cinta bisa saja luntur. Tapi kalau sayang, setidaknya perasaan itu sedikit sulit untuk menghilang. Maka dari itu, aku selalu bilang ke dia:

Advertisement


"Jangan cinta sama aku sekarang ini, cukup sayangi aku. Masalah cinta, itu belum waktunya. Karena, kalau kamu cinta aku, cinta itu bisa hilang. Dan sangat menyakitkan kalau aku harus kehilangan cinta dari kamu."


Pernah suatu saat aku melakukan kesalahan besar untuk hubungan ini. Bukan, bukan selingkuh. Tapi, aku mengakhiri hubungan ini, dan pada akhirnya aku juga yang merasa menyesal. Berbulan-bulan aku berusaha melupakan dia, tapi hasilnya malah membuat aku makin tersiksa. Hingga pada akhirnya, kita kembali menjalin komunikasi dan pada kembali seperti semula.

Hubungan kami tidak mulus-mulus saja. Sangat banyak rintangan. Kita adalah pejuang LDR. Antara Garut-Bekasi. Berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus kilometer jarak antara kami, tidak membuat kita menyerah. Bahkan, berkali-kali kita hampir saja mengakhiri hubungan ini, tapi kami beruda tidak ada yang berani mengucapkan kata pisah (lagi), mungkin dia pernah sekali mengucapkan itu, tapi tak lama kemudian kita kembali seperti biasa.

Advertisement


"Pada intinya, untuk kalian para pejuang LDR, kalian hanya butuh 2 kunci agar hubungan LDR kalian tetap bertahan, yaitu KOMUNIKASI dan KEPERCAYAAN."


Sudah banyak cobaan yang kami lewati dalam hubungan ini. Dari aku yang masih kekanak-kanakan, yang cuek dan keras kepala. Dan dia yang galak, cuek juga dan sedikit cemburuan dengan sahabat lelakiku. Tapi, karena kepercayaanlah, kami masih bertahan sampai sekarang.

Advertisement

Setiap aku tanya, apa kamu nggak bosan sama aku yang nggak ada istimewanya ini? Jawaban dia sederhana, dia hanya menjawab "Karena aku sayang sama kamu." Jawaban sederhana, mungkin nggak ada istimewanya, tapi untukku, aku lebih nggak suka jawaban panjang yang cenderung gombal, jawaban seperti ini yang lebih menyentuh untukku.

Begitupun aku, sekali lagi, menurutku rasa sayang memang nggak ada yang menandingi, sebab rasa sayang memang sulit untuk dihilangkan. Dan cinta, suatu saat bisa saja menghilang tanpa bekas.

Walau aku nggak banyak menaruh harapan di hubungan ini, tapi harapanku untuk saat ini hanya 1, yaitu aku dan dia bisa bertahan, entah sampai kapan. Mungkin sampai satu bulan kedepan, dua bulan, tiga bulan, empat bulan atau bertahun-tahun kedepan. Aku nggak tau, tapi semoga saja bisa seperti yang kita harapkan. Yang bisa kita jalani saat ini hanya mempertahankan apa yang ada di depan.

Dan satu lagi untukmu, semoga kamu bisa jadi lelaki baik seperti Ayahku. Nggak pernah bosan aku menyebut bahwa Ayahku adalah lelaki terbaik yang kupunya, semoga kamu bisa seperti itu ya sayang. Entah pada akhirnya aku dan kamu bisa bersama seperti Ayah Ibumu, atau seperti Ayah Ibuku. Siapapun wanita yang akan mendampingi kamu suatu saat nanti, semoga kamu tetap menajdi lelaki baik yang kukenal selama ini, bahkan bisa lebih baik lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang anak perempuan ayah yang bercita-cita menjadi penulis

4 Comments