Terima Kasih Untukmu, Lelaki yang Pernah Menawarkan Masa Depan Tapi Tiba-tiba Mundur Tanpa Kata

Pagi masih setia datang tepat pada waktunya dan senja juga selalu datang dengan setiap keindahannya. Selama beberapa hari sejak kamu pergi, tak ada satu hal pun yang berubah. Rutinitasku juga masih aku lakukan, sama persis seperti saat kamu masih di sini. Semua masih tetap sama. Hanya saja, tak ada lagi sapa selamat pagi darimu saat menjemputku di pagi hari. Tak ada lagi batang hidungmu yang muncul di ruang kerjaku saat datangnya waktu makan siang. Tak ada lagi tawa renyah kita saat bercerita di makan malam sepulang dari mengais rupiah. Dan tak ada lagi senyum yang selalu aku lihat setiap malam saat kau mengantarkanku di depan rumah.

Advertisement

Aku menulis ini bukan karena merindukanmu atau mengharap kau untuk kembali. Rinduku seakan sudah pergi tak berjejak. Harapan-harapan yang sempat membuncah juga sudah terbang entah kemana. Rasa yang pernah meluber juga sudah menguap dan menghilang begitu saja. Hatiku sudah jauh lebih baik. Mataku sudah sangat terbiasa tanpa melihatmu. Telingaku sudah lebih nyaman tanpa kicaumu. Hidungku sudah tak lagi mencari aroma tubuhmu. Bibirku sudah tak tertarik lagi menyebut namamu. Kulitku menjadi lebih halus tanpa sentuhan tanganmu. Kau tau itu artinya apa? Artinya hidupku menjadi lebih sempurna tanpa kehadiranmu.

Dengan segala rasa nyaman yang aku dapatkan sekarang, aku hanya ingin berterima kasih padamu. Terima kasih atas segala bahagia yang pernah kau berikan padaku. Terima kasih atas setiap jengkal hari yang sudah pernah aku lewati bersamamu. Terima kasih atas tawa yang selalu kau hadirkan di setiap kebersamaan kita. Terima kasih atas pelukan hangat yang selalu kau berikan setiap aku merasa gundah. Terima kasih atas perhatianmu yang selalu tercurah untukku. Terima kasih sudah pernah menawarkan masa depan padaku.

Tak sedikitpun ada rasa menyesal di hatiku pernah bertemu dan mempunyai cerita hidup bersamamu. Mengenalmu, menjalani hari-hari bersamamu, merasakan membuncahnya rasa ketika kamu melamarku, dan menikmati repotnya mengurus persiapan pernikahan kita adalah lukisan pelangi yang pernah kau buat dalam hidupku. Terima kasih. Terima kasih sudah melukis pelangi terindah dalam hidupku walau akhirnya aku tak pernah menikmati indahnya.

Advertisement

Hidupmu mungkin saja jauh lebih bahagia tanpa aku karena tak ada lagi suara cempreng yang selalu mengingatkanmu untuk ini dan itu. Hidupku sekarang tentu saja lebih bahagia tanpamu karena tak ada lagi lelaki yang menawarkan kebahagiaan semu padaku. Kau sudah pernah memilih bahagiamu bersamaku dan aku juga sudah pernah menerima tawaranmu untuk hidup menua bersamamu. Dan sekarang, kamu sudah memilih bahagiamu dengan mundur dari penawaran menjalani masa depan bersamamu, beberapa belas hari sebelum hari sakral kita. Aku harap, aku sangat berharap, kau tak salah jalan memilih bahagiamu untuk mundur dari cerita kita ini. Karena satu hal yang perlu kau tahu, kau tak akan pernah bisa kembali ke jalan saat masih ada kita. Setelah kau memutuskan untuk pergi, jalan itu sudah aku tutup, aku gembok, dan kuncinya aku buang.

Dan hai kamu lelaki dengan hiperkolesterol dan hiperurisemia. Sekali lagi aku ingin mengucapkan terima kasih. Kedatanganmu di hidupku sudah merubah persepsiku tentang laki-laki. Kepergianmu di hidupku juga sudah membuat aku belajar banyak hal, terutama tentang tanggungjawab, komitmen dan sebuah konsistensi. Terima kasih sudah mengajarkanku tertawa saat menangis. Terima kasih sudah membuatku merasa dihargai sebagai wanita. Terima kasih telah memperlakukanku seperti seorang putri raja. Terima kasih sudah menjagaku dengan penuh rasa sabar. Terima kasih sudah selalu ada setiap aku membutuhkanmu.

Advertisement

Berbahagialah. Semoga memang dia satu-satunya sosok yang kau cari hingga kau bersedia untuk menyakiti hati dan menginjak-nginjak harga diri seorang gadis sekaligus seluruh keluarga besarnya. Terima kasih sudah memilihkan jalan ini untuk aku jalani. Terima kasih sudah memberikanku kesempatan untuk mendapatkan cinta yang lebih besar dari cintamu di masa depanku nanti. Terima kasih sudah memberikan pengalaman berharga yang bisa aku ceritakan pada anak laki-lakiku nanti tentang bagaimana harusnya seorang laki-laki bersikap. Terima kasih, karena dengan kepergianmu, itu artinya kau memberikanku kesempatan untuk mendapatkan sesosok laki-laki yang jauh lebih baik, lebih membawaku dekat dengan Rabb-ku, lebih menghargai aku, lebih bertanggungjawab, lebih menjaga komitmen, lebih konsisten, lebih setia, lebih menjaga kehormatan, lebih bisa menerimaku dengan bawelku, lebih bisa diajak berpikir ke depan dan tidak pernah berpikir tentang sebuah tuntutan, menuntut dan dituntut.

Aku tak pernah mendoakan hal-hal buruk terjadi di hidupmu. Aku hanya ingin mengingatkan saja, lebih berhati-hati lagi dalam bertutur kata, bersikap dan bertindak. Karena sebab akibat selalu ada. Karena hukum tanam tuai juga masih belum punah. Dan karena Tuhan selalu melihat apa yang kita perbuat. Sekali lagi, terima kasih. Karena dengan caramu ini, aku menjadi semakin yakin bahwa Tuhan memang sangat menyayangiku sehingga DIA menjauhkanku dari hal yang tidak baik untuk hidupku dan aku percaya, DIA akan menggantikan dengan hal yang baik untuk hidup dan masa depanku kelak.

Selamat berbahagia dengan jalanmu. Semoga peluknya memang jauh lebih hangat,.

Salam dari aku,

Gadis yang kadangkala masih merasa rapuh, tapi sudah tak lagi menangis ketika menulis ini.,

ini adalah video kami, sebelum ia mundur tanpa kata

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Nutritionist Registered yang berkecimpung di dunia pendidikan. Jatuh cinta dengan Nusa Tenggara Timur. Tak dinyana tak disangka, penempatan kerja di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Menyukai pantai, langit birunya, dan senja yang selalu eksotis di tanah timor. Menjadi bagian dari Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang dan 1000 Guru Kupang.

626 Comments

  1. Ety Nyantoet berkata:

    Terharu bacax,,cerita mba hampir sma dgn yg saya rasakan…ikhlas,sabar,dan tetap tersenyum,dan yg pling pntg trus memperbaiki diri semakin dekat sama Allah.akhirx hati saya jauh lbh tenang…percaya rencana Allah jauh lbh indah buat kt.

  2. Ety Nyantoet berkata:

    Sholita sama bnget sprti saya mbak,,6,5 thn saya lewati bersama,susah senang saya slalu siap ada dsmpingx,laki2 yg gak prnh bersyukur dgn yg sdh dia miliki

  3. Salma Sakinah berkata:

    HAmpir persis sama cerita ya

  4. Novita Anggraini berkata:

    ya allah kisah ku sakali 🙁
    semoga yg lebih baik dtg, tidak hanya menjanjikan, tapi mengabulkan. dan semoga jauh dari kekecewaan dan dikecewakan

  5. Sance Cemut berkata:

    Terima kasih sudah memberikan pengalaman berharga yang bisa aku ceritakan pada anak laki-lakiku nanti tentang bagaimana harusnya seorang laki-laki bersikap. Terima kasih, karena dengan kepergianmu, itu artinya kau memberikanku kesempatan untuk mendapatkan sesosok laki-laki yang jauh lebih baik, lebih membawaku dekat dengan Rabb-ku, lebih menghargai aku, lebih bertanggungjawab, lebih menjaga komitmen, lebih konsisten, lebih setia, lebih menjaga kehormatan, lebih bisa menerimaku dengan bawelku, lebih bisa diajak berpikir ke depan dan tidak pernah berpikir tentang sebuah tuntutan, menuntut dan dituntut.

  6. Harun All Rosid berkata:

    kalau saya pada 6 Des., 10 hari sebelumnya. saya juga bubar mblo, desember kelabu 2015 ga hanya menimpa saya ternyata
    :v
    lagi meniti jalan belajar bikin drone, kesumat di hati ini menuntut tumbalnya.
    kbetulan jenis motor, nama kampus, binatang piaraan dan pekerjaannya (jg tempat bekerja) pria yg ngembat my soulmate sudah diketahui.
    tinggal nunggu tuhan kasi clearance saja, 😀
    saya baik sangka saja sama tuhan bahwa Dia maha Adil, sekaligus penengah paling fair.
    kalau DIa uda ngijinin cowo itu embat pacar saya, apa susahnya nge ACC planning saya buat menyiapkan kepedihan yg ga pernah cowo itu bayangkan
    weka weka
    wish me luck yah

  7. Yualeny Valensia berkata:

    Rahmawati Binti Umar itulaahh dia gak ngerasa klo bkin salah. Di otaknya yg ada mah dia merasa paling benar. Ya uda yuks sama2 memutilasi dia hahahha.. Kita hrs semumut.. Demi masa depan lbh baaiikkk

  8. mb Rizky Intan Pratiwi baca o wkwkk

  9. Nurul AuLya berkata:

    Sedih banget aku bacanya mbak, mirip ceritanku cuman belum sampai sejauh itu. semoga kedepannya mendapatkan lelaki yg lebh baik

  10. Silvira berkata:

    All is well mbak
    TUHAN menyelamatkan mu dari orang yang salah 🙂
    Ttep kuat, jadi wanita yang tangguh
    Smua akan indah pada waktunya, saat bertemu dengan yg tepat