Terima Kasih untuk Diriku Sendiri. Apapun yang Terjadi Kita Hadapi Sama-sama Ya~

Sayang Aku..

Hari ini aku berterima kasih kepada diriku sendiri, karena ia telah begitu kuat dan memilih bertahan setelah berkali-kali ingin menyerah. Ternyata menjadi dewasa itu banyak rasanya ya. Menjadi dewasa tidak seperti yang ada dalam bayangan saat kecil dulu. Setelah menjalani sendiri, menjadi dewasa itu tidak seindah saat kita menyaksikan mereka yang dewasa lebih dulu. Banyak rasa yang bercampur menjadi satu dan pergolakan antara batin dan pikiran. Dulu, aku mengira bahwa peralihan dari masa remaja menuju dewasa itu akan biasa-biasa saja, tidak seberat dan sesusah ini.

Advertisement

Kenyataannya, banyak air mata yang tumpah dan itu hampir setiap hari. Jika boleh bersuara aku ingin mengatakan bahwa aku belum siap menjadi dewasa. Ya, tetapi itu hanya sebatas suara yang tidak akan dikabulkan. Waktu terus berjalan, usia terus bertambah, dan siap tidak siap harus memasuki fase menjadi dewasa.

Memasuki fase dewasa banyak sekali perubahan yang terjadi dalam hidup. Mulai dari circle pertemanan yang semakin sempit, rasa cemas akan masa depan yang semakin sering menghampiri, masalah silih berganti menyapa, fase kritis dalam hidup, dan yang paaaaling berat adalah dipaksa kuat dan tetap terlihat baik-baik saja meskipun sedang hancur-hancurnya dengan alasan udah gede, yang dewasa dong.

Advertisement

Menjadi dewasa sekalipun aku tetap manusia biasa yang bisa merasakan senang, sedih, patah hati, terpuruk, dan masih banyak lagi. Aku tetap butuh teman dan telinga yang baik yang untuk melepaskan rasa nggak enak. Tapi di sisi lain, semakin tahu bahwa tidak semua orang bisa menjadi telinga yang baik, tidak semua orang itu baik. Banyak yang di depan kita mereka sangat peduli dan perhatian tapi saat tidak sedang bersama mereka menjadi musuh kita. Alhasil memilih untuk diam dan memendam sendiri menjadi pilihan.

Teruntuk diriku sendiri, sekali lagi aku ingin berterima kasih karena kamu sudah menjadi yang paling setia di saat semesta sedikit menjauh. Terima kasih sudah memilih bertahan meskipun punya pilihan untuk hilang. Terima kasih sudah kuat dan berani menghadapi setiap masalah yang ada, karena bagaimanapun kita tahu bahwa masalah ada untuk dihadapi agar menemui kata selesai. Malam ini, aku memelukmu erat. Sungguh, aku sangat menyayangimu. Malam ini, istirahatlah. Kita sudah berjalan sangat jauh dan perjalanan kita masih panjang. Esok kita lanjutkan kembali langkah kita, janji ya kita tidak akan berhenti sampai takdir yang meminta.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemimpi yang sedang belajar mengubah rasa menjadi kata~